2 Mahasiswa Indonesia Tolak Dievakuasi dari Tripoli
Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa menegaskan saat ini masih ada 10 warga negara Indonesia (WNI) yang bertahan di Libya menyusul
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa menegaskan saat
ini masih ada 10 warga negara Indonesia (WNI) yang bertahan di Libya
menyusul agresi militer Amerika Serikat (AS) dan sekutunya ke negara
yang dipimpin Moammar Khadafy itu.
"Memang data kemarin masih ada 10 WNI yang kita konfirmasi ada di Libya. Ada yang memilih tetap di Tripoli (Libya). Ada dua mahasiswa yang pilih tidak mau pindah," kata Menlu Marty Natalegawa di Jakarta Convention Centre (JCC), Rabu (23/03/2011).
Karena masih ada sekitar 10 WNI di yang bertahan di Libya maka Menlu memerintahkan 4 staf KBRI Libya bertahan untuk sementara di negara itu untuk terus memantau keberadaan WNI di Libya.
"Tapi kalau keadaan memburuk kita akan ambil evakuasi total," kata Marty.
Dikatakan sejak awal pemerintah Indonesia tetap konsentrasi agar masalah Libya dituntaskan dan tidak mengorbankan nyawa warga sipil.
"Dan kita tak ingin penggunaan kekerasan berlebihan di Libya," kata Menlu Marty.
"Memang data kemarin masih ada 10 WNI yang kita konfirmasi ada di Libya. Ada yang memilih tetap di Tripoli (Libya). Ada dua mahasiswa yang pilih tidak mau pindah," kata Menlu Marty Natalegawa di Jakarta Convention Centre (JCC), Rabu (23/03/2011).
Karena masih ada sekitar 10 WNI di yang bertahan di Libya maka Menlu memerintahkan 4 staf KBRI Libya bertahan untuk sementara di negara itu untuk terus memantau keberadaan WNI di Libya.
"Tapi kalau keadaan memburuk kita akan ambil evakuasi total," kata Marty.
Dikatakan sejak awal pemerintah Indonesia tetap konsentrasi agar masalah Libya dituntaskan dan tidak mengorbankan nyawa warga sipil.
"Dan kita tak ingin penggunaan kekerasan berlebihan di Libya," kata Menlu Marty.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.