Kemenlu: Komunikasi dengan 19 WNI di Libya Masih Terputus
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Michael Tene mengatakan saat ini ada 19 Warga Negara Indonesia (WNI) yang masih berada di Libya
Editor: Yudie Thirzano
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Michael Tene mengatakan saat ini ada 19 Warga Negara Indonesia (WNI) yang masih berada di Libya. Sebanyak 19 orang tersebut hingga kini pun belum bisa diketahui kondisinya karena putus komunikasi.
"Ada 19 terpantau dari Tunis. Komunikasi terakhir hari Senin, kondisi baik. Selasa komunikasi terputus, telepon tidak bisa. Tapi akan terus dicoba," ujar Michael di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (24/8/2011).
Menurut Michael pihak Kemenlu mengaku tidak bisa memaksa 19 WNI tersebut jika mereka tidak mau pulang. "Kita tidak memaksa kalau ingin bertahan. Mereka yang tahu kondisi," jelasnya.
Saat disinggung kenapa pihak KBRI lalai menyelamatkan 19 WNI tersebut, Michael beralasan bahwa WNI tersebut awalnya merasa dalam kondisi aman. Ada juga yang mengaku tidak bisa meninggalkan pekerjaannya.
"Ada bermacam-macam, saat dievakuasi Mei lalu tidak ingin di pulangkan. Merasa aman, ada kerjaan. Ada yang tidak di ketahui kedutaan," jelasnya.
Mereka rata-rata adalah pembantu rumah tangga (PRT). Saat 19 WNI masih bertahan di Libya, Kemenlu sudah menginstruksikan seluruh jajaran KBRI di Tripoli, Libya, untuk meninggalkan negara tersebut. Sehingga, kini Dubes Indonesia di Tripoli, kosong.
"Kedubes sudah dikosongkan sejak Maret. Setelah semua warga yang tercatat di evakuasi. Sejak maret upaya membantu di koordinasikan lewat dubes Tunis," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.