Komjen Nanan Soekarna: Semua Kawasan di Bali Rawan
Berdasar hasil pengamatan intelijen, semua kawasan di Bali dianggap rawan terhadap hal-hal yang sifatnya negatif
Penulis: Nurfahmi Budi
Editor: Yudie Thirzano
TRIBUNNEWS.COM, NUSA DUA - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan TNI menerapkan posisi siaga 1 saat pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-19 ASEAN, di Nusa Dua, Bali, dan beberapa venue lain di luar kawasan wisata terpadu tersebut. Pasalnya, berdasar hasil pengamatan intelijen, semua kawasan di Bali dianggap rawan terhadap hal-hal yang sifatnya negatif dan membahayakan keselamatan para delegasi negara-negara ASEAN dan tamu lainnya.
Menurut Wakil Koordinator Komando Operasional Pengamanan ASEAN Summit 2011, Komjen Pol Nanan Soekarna, anak buahnya sudah melakukan survei intensif, dan hasilnya, seluruh kawasan yang ada di Bali, terutama Nusa Dua dan Denpasar, menjadi titik rawan, yang mendapat perhatian khusus.
"Saya pastikan semua tempat di sini, terutama venue dan bandara Ngurah Rai menjadi titik rawan dan sangat berbahaya, sehingga kami harus menempatkan personel ekstra di sana. Mungkin dianggap berlebihan, tapi kami tak boleh gegabah dengan beberapa warning yang sudah kami dapatkan. Sekali lagi, semuanya rawan," tegas Nanan, usai acara Gelar Siaga Komando Operasional Pengamanan KTT ke-19 ASEAN, Senin (14/11/2011), di lapangan sepakbola Lagoon, Nusa Dua, Bali.
Mengenai kemungkinan ancaman teroris terkait rencana kedatangan Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, pria yang juga Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) tersebut tidak menampik adanya tindakan separatis seperti itu. "Kita selalu waspada, dan teroris sudah pasti menjadi penanganan lebih bagi kami, itu sudah standar operasional tim, dan saya yakin petugas di lapangan akan bekerja maksimal untuk mengamankan situasi sampai KTT selesai," kata Nanan.