Pertemuan IMF Digelar di Jepang, Tempat Sampah Pun Raib
Untuk mengantisipasi teror, sejak hari ini sampai dengan Minggu 14 Oktober, selama seminggu berlangsung pertemuan tahunan Dana
Editor: Widiyabuana Slay
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo, dari Tokyo, Jepang
TRIBUNNEWS.COM - Untuk mengantisipasi teror, sejak hari ini sampai dengan Minggu 14 Oktober, selama seminggu berlangsung pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia (World Bank) tahun ini di Tokyo, Jepang, berbagai pengumuman peringatan dipasang pihak keamanan ke berbagai tempat fasilitas umum.
"Apabila anda menemukan barang yang aneh, tidak bertuan, segera laporkan ke petugas stasiun kereta api setempat," tulis pengumuman elektronik di banyak stasiun kereta api di Tokyo, Senin (8/10/2012).
Tidak kurang seribu polisi dikerahkan ke berbagai lokasi di Tokyo untuk mengamankan jalannya pertemuan dunia itu, pertama kali sejak 48 tahun lalu. Pertemuan internasional ini diikuti oleh sekitar 50 negara peserta, baik kalangan pejabat tinggi pemerintah, hingga setingkat wakil kepala negara pun hadir, para menteri, para CEO, para anggota LSM, para kuli tinta hingga para pengamat ekonomi dengan jumlah peserta diperkirakan sekitar 15.000 orang akan hadir, khususnya terkait bidang ekonomi.
Pertemuan resmi dimulai, Selasa (9/10/2012) besok, dengan pusat pertemuan terpecah dua, Hotel Okura khususnya untuk para pejabat tinggi penting karena dianggap dengan keamanan yang lebih baik dan penjagaan lebih ketat, dan satu tempat lagi berpusat di Tokyo International Forum (TIF) di kawasan Yurakucho pusat kota Tokyo.
Pameran juga diselenggarakan di TIF tersebut, termasuk kehadiran banyak kedai kantor provinsi daerah Jepang yang ingin dikenal di skala dunia dengan mempromosikan produknya agar bisa terkenal dan terjual ke berbagai negara.
Seiring dengan pertemuan internasional ini pun, pihak pemerintah Jepang melakukan tur gratis untuk para anggota meeting tersebut, ke berbagai belahan kota Tokyo. Semua itu dibungkus dengan sangat rapi oleh operator tur, sehingga para peserta yang ikut tampak puas sekali.
"Luar biasa tur gratis ini. Guidenya pintar bahasa Inggris menjelaskan dengan rinci serta membimbing kami dengan baik," papar Phillipe yang mengaku berasal dari Amerika Serikat hadir ke Tokyo hanya untuk mengikuti pertemuan IMF dan World Bank tersebut.
Pihak tour guide pun tak ketinggalan menyisipkan pesan polisi kepada para pesertanya agar selalu berhati-hati terhadap barang tak bertuan atau yang mencurigakan apabila ditemukan di setuatu tempat dan segera melaporan ke petugas yang berwajib.
Selain pengumuman hati-hati, beberapa fasilitas umum yang semula terbuka, kini ditutup. Misalnya keran air di platform kereta api yang biasa terbuka, bisa diminum gratis, kini dibungkus ditutup rapi dengan penjelasan sedang dalam perbaikan.
Sebagai catatan, teror di Tokyo 1995, kasus Aum Shinrikyo pernah dalam bentuk gas beracun dan meracuni air minum umum saat itu. Akibatnya, kini setiap kali pertemuan internasional dilakukan di Jepang, pihak keamanan sangat ketat menjaga semua tempat umum, termasuk tempat sampah pun menjadi sulit ditemukan karena ditakutkan jadi tempat pembuangan gas beracun atau hal-hal berbahaya bagi umum.
INTERNASIONAL POPULER