Industri Nuklir Jepang 'Berselingkuh' dengan Organisasi Kejahatan Yakuza
Industri nuklir di Jepang khususnya Tepco yang mengoperasionalkan pembangkit nuklir yang meledak 11 Maret
Editor: Widiyabuana Slay
Laporan Koresonden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo, Jepang
TRIBUNNEWS.COM - Industri nuklir di Jepang khususnya Tepco yang mengoperasionalkan pembangkit nuklir yang meledak 11 Maret tahun lalu di Fukushima ternyata berselingkuh dengan sindikat kejahatan Jepang yang biasa dikenal dengan nama Yakuza. Demikian ungkap radio Iran bahasa Jepang yang mengutip pemberitaan Russia Today dari TV Rusia hari Sabtu 3 November lalu.
Menurut Russia Today, kerjasama dengan Yakuza telah dilakukan dengan pengoperasi reaktor nuklir tersebut sejak 10 tahun yang lalu. Kini pemerintah Jepang yang kewalahan membuang sekitar 200.000 ton air yang terkontaminasi radioaktif tersebut tampaknya juga melakukan kerjasama dengan sindikat kejahatan tersebut untuk memecahkan masalah radioaktif di reaktor milik Tepco tersebut.
Gempa bumi beserta tsunami dan ledakan reaktor nuklir di Fukushima satu setengah tahun lalu itu, situasi keseluruhan masih belum kembali normal hingga kini. Keluhan masyarakat Jepang masih terdengar keras hinga saat ini khususnya para korban yang harus mengungsi ke berbagai tempat gara-gara ledakan nuklir tersebut.
Unjuk rasa anti nuklir di Jepang khususnya di Kasumigaseki beberapa waktu lalu setiap Jumat juga masih terasa kencang. Bahkan seorang musisi terkenal Jepang dan artis Jepang lain ikut pula dalam unjuk rasa anti nuklir, membuat semakin menggairahkan unjuk rasa tersebut di kalangan masyarakat Jepang.
Bahkan akhir-akhir ini ada rumor pula penyalahgunaan dana yang seharusnya dipakai untuk para korban bencana Fukushima ternyata diselewengkan kepada keperluan lain.
Sampai dengan Senin pagi ini belum ada tanggapan resmi dari pemerintah Jepang mengenai tuduhan TV Rusia tersebut atas keterlibatan Tepco maupun pemerintah Jepang melakukan kerjasama dengan Yakuza menangani kasus ledakan nuklir Fukushima tersebut.
Pemilik program Russia Today adalah televisi ANO TV-Novosti yang bermarkas di Moskow Rusia dan didirikan pada 10 Desember 2005.
INTERNASIONAL POPULER