Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pria Ini Dipukuli Lalu Ditelanjangi Oknum Polisi

Sebuah rekaman video yang memperlihatkan seorang pria dipukuli hingga babak belur

Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Pria Ini Dipukuli Lalu Ditelanjangi Oknum Polisi
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, KAIRO--Sebuah rekaman video yang memperlihatkan seorang pria dipukuli hingga babak belur dan diseret dalam keadaan telanjang oleh oknum anggota polisi di kota Kairo, memicu kemarahan warga Mesir, Sabtu (2/3/2013).

Insiden itu juga memaksa Menteri Dalam Negeri Mesir, Mohammed Ibrahim menawarkan diri turun dari jabatannya, dan Presiden Mesir, Mohamed Mursi menyatakan kekecewaanya.

Pada awalnya insiden itu diketahui berdasarkan tayangan langsung televisi nasional Mesir, yang tengah mereportase aksi protes warga Mesir di hari Jumat, kemarin. Rekaman tayangan televisi tersebut kemudian menyebar luas di dunia maya, dan segera mendapat kecaman di situs media sosial.

Dalam video tersebut, terlihat beberapa anggota polisi anti huru hara Mesir, tengah memukuli seorang pria berusia sekitar 50 tahunan, sebelum ia diseret ke sebuah kendaraan lapis baja di depan istana presiden dalam keadaan telanjang.

"Gambar-gambar mengerikan dan merendahkan itu menunjukkan petugas keamanan pusat dan polisi memukuli dan menyeret seorang pria telanjang di dekat istana presiden, dan hal itu harus mengarah pada pengunduran diri segera menteri dalam negeri," ujar Khaled Dawoud, juru bicara Front Nasional oposisi utama Keselamatan (NSF).

Menanggapi insiden itu, Presiden Mesir, Mohamed Mursi mengatkaan pihaknya merasa sangat sedih, dan meminta penyelidikan secara menyeluruh atas insiden tersebut.

Menurut pihak kejaksaan Mesir, pria yang berprofesi sebagai pelukis konstruksi tersebut ditemukan membawa bom bensin, dan ia segera dilarikan ke rumah sakit setelah insiden terjadi.

BERITA REKOMENDASI

Namun pada Sabtu malam, pria yang teridentifikasi bernama Saber itu, mengatakan, yang sebenarnya terjadi adalah dirinya diselamatkan oleh amukan pengunjuk rasa oleh kepolisian Mesir.

"Mereka berkumpul di sekitar saya dan menganiaya saya. Mereka mengambil pakaian saya kemudian mereka berkata 'hey, pria ini bukan polisi, dia seorang laki-laki tua,'" kata Saber.

"Saya mencoba melawan polisi karena saya tidak ingin masuk ke dalam kendaraan lapis baja mereka, tapi kemudian saya menyadari bahwa mereka mencoba untuk menyelamatkan saya," lanjutnya.

Akan tetapi pernyataanya itu dibantah oleh seorang putrinya yang bernama Randa. "Ia telah berbohong karena ia ketakutan," ucapnya. (asiaone.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas