Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

UU Anti-Yakuza di Jepang Dianggap Langgar Hak Asasi Manusia

Peluncuran pembaharuan UU Anti Yakuza yang efektif sejak Oktober 2011 sampai kini masih banyak pro

Editor: Widiyabuana Slay
zoom-in UU Anti-Yakuza di Jepang Dianggap Langgar Hak Asasi Manusia
IST
Shinji Ishihara 

Selain itu, gara-gara UU Anti-Yakuza tersebut, masyarakat jadi kurang terbantu sekelilingnya. Misalnya pembersihan lingkungan, menyapu, membersihkan sampah-sampah dan sebagainya.

"Dulu yakuza dengan mudah membantu membersihkan lingkungan, menyapu sampah, bersih-bersih tempat umum dan sebagainya yang ada di sekeliling kita, semua free, sukarela. Kini kalau kita lakukan, apalagi kalau masyarakat minta tolong, jadi salah semua, bisa melanggar UU Anti-Yakuza tersebut karena dianggap terkait dengan yakuza. Jadi semua serba salah dan pada akhirnya masyarakat juga yang rugi saat ini," tekannya lagi.

UU Anti-Yakuza yang baru sangat membatasi sosialisasi masyarakat dengan anggota yakuza. Termasuk pula sangat membatasi gerak yakuza di masyarakat. Kalau ketahuan anggota yakuza, tidak bisa buka rekening bank, tidak bisa sewa rumah, tidak bisa makan di mana pun (bila owner rumah makan mengetahui dia yakuza harus diusir ke luar), tidak boleh mandi di pemandian umum, dan sebagainya.

Apabila masyarakt mengetahui dia yakuza tetapi dibolehkan makan di restorannya, misalnya, maka owner restoran akan ditangkap langsung oleh polisi karena dianggap berkomplot dengan yakuza. Itulah yang diungkapkan Ishihara, bagaimana masyarakat mengetahui seseorang itu adalah yakuza? Polisi pun bisa dengan seenaknya menuduh masyarakat berkomplot, menganggap kita mengenal dan tahu seseorang itu yakuza, "Kan polisi bisa mengatakan demikian,"demikian ia menjelaskan.

Itulah pula sebabnya seorang pengarang non fiksi terkenal Jepang, Manabu Miyazaki mengatakan, UU Anti-Yakuza sangat bertentangan dengan hak asasi seseorang. Bahkan ditambahkan, UU it6u justru untuk polisi terutama bagi Amakudari, supaya banyak polisi  dipakai banyak perusahaan setelah mereka pensiun, dengan alasan untuk proteksi Perusahaan dari gangguan yakuza.

Kelompok Kudo-kai, yakuza  yang bermarkas di Fukuoka pun sudah mengajukan tuntutan ke pengadilan di sana bahwa Polisi melakukan Diskrimininasi kepada yakuza khususnya Kudo-kai, salah satu dari tiga besar kelompok yakuza di Jepang. Info yakuza klik di sini.


Berita Rekomendasi

INTERNASIONAL POPULER

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas