Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penipuan, Tolong Transfer Uang Anak Anda Kecelakaan, Marak di Jepang

Furikomi Sagi, khususnya Ore Ore Sagi adalah penipuan lewat telepon, belakangan ini banyak dilakukan

Editor: Widiyabuana Slay
zoom-in Penipuan, Tolong Transfer Uang Anak Anda Kecelakaan, Marak di Jepang
IST
Penipuan lewat telepon kini marak di Jepang 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo, Jepang

TRIBUNNEWS.COM - Furikomi Sagi, khususnya Ore Ore Sagi adalah  penipuan lewat telepon, belakangan ini banyak dilakukan oleh yakuza di Jepang. Menelepon orangtua dan mengaku seolah anggota keluarganya atau sahabat anaknya yang sedang butuh uang segera, tolong transfer uang segera lewat ATM karena sedang ada masalah berat ini itu. Targetnya jelas orangtua, kakek dan nenek yang biasanya sudah linglung, pikun, tetapi banyak memiliki uang dan sangat sayang anak atau cucunya.

Minggu (17/2/2013) pekan lalu, di kota Omitama, Ibaraki, sebelah utara kota Tokyo, dilakukan kegiatan kampanye sosialisasi antisipasi kegiatan Furikomi Sagi (FS) tersebut dengan drama, penjelasan orang per orang, penyebaran brosur dan sebagainya. Hadir tak kurang dari 800 anggota masyarakat umumnya kalangan usia lanjut sehingga kesadaran mereka dapat semakin tinggi akan bahaya FS tersebut, ungkap polisi Ibaraki kemarin kepada pers dikutip Tribunnews.com , Senin (18/2/2013).

Kasus FS terakhir pada Kamis (14/2/2013) dua laki-laki diduga yakuza telah ditangkap polisi Tokyo berkat laporan seorang nenek usia 74 tahun, yang merasa tertipu telah kehilangan lima juta yen pengiriman uang kepada ternyata orang yang tak dikenal.

Seorang pengangguran bernama Sinya Sato yang mengaku 25 tahun ternyata masih 19 tahun, dan satu orang lain karyawan kantor berusia 20 tahun. Keduanya menurut polisi Sumida-ku, Tokyo kemungkinan telah melakukan FS dan telah memperoleh uang kejahatannya sedikitnya 35 juta yen dari berbagai kaum lansia. Sato tak mau mengomentari penangkapannya, "Bicara langsung sana dengan pengacara saya," tekannya.

Menurut nenek tersebut, pada bulan Desember 2011 tasnya ketinggalan di taksi. Lalu Sato mengambilnya dan dengan data yang ada di dalam tas tersebut, dia menipu si nenek lewat telepon.

Polisi menduga Sato bekerja bersama satu tim terdiri dari enam orang. Masih ditelusuri lebih lanjut adanya kemungkinan mereka adalah dari kalangan yakuza, ungkap polisi Tokyo lagi.

BERITA TERKAIT

Data kepolisian menunjukkan tahun 2008 kerugian akibat kasus FS hampir mencapai 27 miliar yen setahun. Tahun 2000 mencapai 8,2 miliar yen. Tetapi menurut Toyo Keizai, tahun 2012 antara Januari - Oktober saja jumlah korban yang kehilangan uang akibat FS sudah mencapai 12,34 miliar yen. Dengan dmeikian terjadi kenaikan atau pertambahan jumlah penipuan dan jumlah kerugian kembali akhir-akhir ini di masyarakat Jepang. Paling banyak yang tertipu adalah kalangan usia 60-70 tahunan.

Info lengkap Yakuza silakan klik www.yakuza.in
 

INTERNASIONAL POPULER

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas