Bom Bunuh Diri Meledak Saat Kampanye Komunitas Sunni di Irak
Sebuah insiden berdarah terjadi jelang Pemilihan Umum (Pemilu) di Irak, seorang pelaku bom bunuh
Editor: Widiyabuana Slay
TRIBUNNEWS.COM, BAGHDAD - Sebuah insiden berdarah terjadi jelang Pemilihan Umum (Pemilu) di Irak, seorang pelaku bom bunuh diri meledakkan bom yang dibawanya di sebuah acara kampanye di kota Baquba, menewaskan sedikitnya 22 orang dan melukai 60 orang lainnya, Sabtu (6/4/2013).
Menurut kepolisian setempat, insiden itu terjadi dalam sebuah tenda kampanye calon dari komunitas Sunni, al-Muthanna Jorani. Meski demikian ia luput tanpa menderita luka sedikitpun. Seperti diberitakan oleh Asiaone.com, Minggu (7/4/2013), dan dikutip Tribunnews.com.
"Serangan pertama, sebuah granat dilemparkan ke dalam tenda," ujar seorang saksi mata yang ikut terluka dalam insiden itu.
"Orang-orang berlarian ke segala arah, beberapa detik kemudian, sebuah ledakan lainnya terjadi di tenda yang sama," lanjutnya.
Insiden itu bukan pertamakalinya terjadi. Setidaknya 10 kandidat dari komunitas Sunni yang didukung blok Iraqiya yang dipimpin oleh mantan Perdana Menteri Iyad Allawi, seorang Syiah, tewas dalam aksi teror.
Ketegangan sektarian dan etnis antara Sunni dan Syiah, meningkat secara tajam sejak penarikan tentara Amerika dari Irak pada Desember 2011. Ketegangan itu semakin meradang akibat konflik di negara tetangga Suriah, di mana pemberontak Sunni berusaha untuk menggulingkan Presiden Bashar al-Assad, yang didukung oleh Syiah Iran.
Puluhan ribu Sunni melakukan protes jalanan di Anbar dan provinsi lainnya terhadap pemerintah Irak pimpinan Syiah, yang mereka tuduh coba menyingkirkan komunitas minoritas. Anbar, yang berbatasan dengan Suriah, hampir seluruhnya dikendalikan oleh kelompok teror Al Qaeda.