Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Datang ke Malaysia, JK Dorong Rekonsiliasi Anwar Ibrahim-Najib

Kedatangan JK ini sebagai pribadi

zoom-in Datang ke Malaysia, JK Dorong Rekonsiliasi Anwar Ibrahim-Najib
IST
Mantan Wakil Presiden RI, Muhammad Jusuf Kalla, Minggu (5/5/2013) malam berangkat ke Kuala Lumpur, Malaysia, untuk menyaksikan langsung pemilihan umum di negara itu. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden 2004-2009 RI Jusuf Kalla(JK) saat ini sedang berada di Kuala Lumpur, Malaysia.

Kedatangan JK ini sebagai pribadi.

"Ini kunjungan pribadi. Saya sudah lama berteman dengan Anwar Ibrahim sejak kami mahasiswa dan juga Najib bin Abdul Razak kebetulan dia orang Bugis. Jadi saya datang kepada dua sahabat yang sedang bertarung pada Pemilihan Raya Umum 13 Malaysia," kata Husain Abdullah, satu dari orang dekat JK dalam pesan elektroniknya kepada Tribunnews, Senin(6/5/2013).

Keberadaan JK sendiri diduga kuat untuk merangkai dan mendorong potensi rekonsiliasi antara Perdana Menteri Najib Razak dan DR Anwar Ibrahim. Dua orang yang disebutnya sahabat.

Jusuf Kalla di Kuala Lumpur, Senin (6/5/2013), sempat diwawancara sejumlah media asal Indonesia. Saat itu JK memuji seruan rekonsiliasi yang disampaikan Najib usai Barisan Nasional diumumkan oleh Suruhan Jaya Pemilihan Raya atau semacam KPU.

Rekonsiliasi, kata JK, solusi terbaik bagi Malaysia.

"Ini perlu untuk melanjutkan pembangunan Malaysia yang disertai stabilitas dan kompromi di antara kedua kubu," kata JK.

Berita Rekomendasi

Apakah rekonsiliasi yang dirajut Kalla akan bisa terwujud? Kalla mengatakan, ada potensi untuk itu.

"Keduanya sahabat baik dan sahabat lama. Saya sudah bersahabat dengan Anwar. Sejak jadi mahasiswa dan dengan Najib bersahabat karena kami kebetulan sama-sama orang Bugis," ujar JK.

Soal pelaksanaan pemilu Malaysia, JK menampik memberi komentar. Yang pasti kata JK, pemilu di Indonesia 10 kali lipat lebih besar dibanding Pemilu Malaysia.

Pemilu di Malaysia hanya sepadan Pilkada Banten yang pemilihnya sekitar 13 juta orang. Kalau di Indonesia lebih 100 juta pemilih dan wilayahnya luas.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas