Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Soal Asap, Singapura Puji SBY, Tapi Menterinya Kena Sentilan

Singapura memuji SBY soal penanganan bencana asap, tapi menterinya SBY kena kritik.

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Soal Asap, Singapura Puji SBY, Tapi Menterinya Kena Sentilan
Tribun Pekanbaru/Melvinas Priananda
Petugas kepolisian mengatur lalu lintas di tengah kabut asap tebal yang menyelimuti kota Pekanbaru, Selasa (25/6/2013). Pemerintah melakukan sejumlah upaya guna mengurangi terjadinya kebakaran hutan dan lahan yang lebih luas dengan melakukan hujan buatan serta penambahan personil pemadaman kebakaran. (Tribun Pekanbaru/Melvinas Priananda) 

TRIBUNNEWS.COM - Mantan Perdana Menteri Singapura Goh Chok Tong memuji kemampuan Indonesia menangani kabut asap.

Dalam pernyataan yang ditulis di Facebook-nya Minggu (30/6/2013) pagi ini, Goh berterima kasih kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Goh menyebut Presiden SBY telah memperlihatkan kepemimpinan yang kuat dalam menghadapi krisis transnasional ini.

"Sahabat saya, Presiden SBY, merupakan sosok negarawan yang telah menunjukkan itikad yang tulus untuk menyelesaikan persoalan bersama ini," tulis Goh.

Politisi yang saat ini menjabat sebagai Menteri Senior Emeritus ini tidak lupa menyampaikan pepatah, "Setiap ada kemauan, pasti ada jalan untuk menyelesaikan masalah".

Yang menarik, Goh tidak lupa mengkritik sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II yang dinilainya menyampaikan pernyataan yang kasar, bermusuhan, dan tidak konstruktif. "Presiden SBY menunjukkan bahwa dia berbeda dengan sejumlah menterinya."

Goh menyambut baik berkurangnya jumlah titik api di Provinsi Riau. Dia juga memuji pembuatan hujan buatan oleh Pemerintah Indonesia yang dinilainya sangat membantu.

Kondisi udara di Negeri Merlion berangsur-angsur membaik ditambah dengan berubahnya arah angin. Untuk mencegah krisis yang sama kembali terulang tahun depan, anggota parlemen dari konstituensi Marine Parade ini menekankan, "mencegah lebih baik daripada mengobati".

Berita Rekomendasi

Goh mendesak Pemerintah Indonesia untuk lebih tegas mengimplementasikan penegakan hukum. Tentu saja, itikad politik yang kuat sangatlah dibutuhkan, tambahnya.

"Saya mengerti mustahil untuk secara total mengharapkan petani miskin itu tidak melakukan pembakaran, namun seharusnya tidak sulit bagi Indonesia untuk menghentikan perusahaan perkebunan yang sengaja membakar," tulis Goh mengakhiri pernyataannya.

Ericssen/ Farid Asyifa

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas