Laporan Wartawan Tribunnews.com Samuel Febriyanto

TRIBUNNEWS.COM, MADRID - Kepolisian Spanyol dan Perancis, berhasil membongkar jaringan perdagangan manusia (human trafficking) dari China ke Eropa dan Amerika Serikat, Sabtu (10/8/013).

Sebanyak 75 orang telah ditangkap atas tuduhan perdagangan manusia. 51 orang di antaranya, ditangkap di Spanyol, dan 24 sisanya di tangkap di Prancis.

Terbongkarnya jaringan ini, seperti diberitakan Asiaone.com Minggu (11/08/2013), berkat penyelidikan bersama dua instansi kepolisian tersebut selama dua tahun.

Para 'pedagang manusia' itu menerima honor sebear 40 ribu sampai 50 ribu Euro untuk setiap orang yang mereka jual.

Mereka, memberikan identitas beserta dokumen palsu bagi korban untuk bepergian dari China ke Amerika Serikat dan negara-negara seperti Spanyol, Perancis, Yunani, Italia, Inggris, Irlandia dan Turki.

Polisi Spanyol, menyita 81 paspor palsu dari negara-negara Asia seperti Taiwan, Korea Selatan, Malaysia, Jepang, Hong Kong dan Singapura dari mereka.

Penyelidikan kasus ini dimulai pada bulan Juli 2011.

"Organisasi mereka hierarkis dan terstruktur, dengan gembong di China dan sel independen yang beroperasi di negara berbeda, ini penyelidikan yang rumit," ujar kepolisian dalam sebuah pernyataan.

Rute yang digunakan oleh mereka juga terus berubah sesuai dengan keberhasilan dan kegagalan dari operasi sebelumnya, atau mencegah bertemunya para pedagang.

Sementara para imigran diberi instruksi bagimana menghindari deteksi bea cukai, seperti mencoba untuk berbaur dengan kelompok wisatawan. (asiaone.com)