Tim Pendahulu Amankan Situs Senjata Kimia Suriah
Tim pendahulu Organisasi untuk Pelarangan Senjata Kimia (OPCW), dan PBB, telah membuka jalur bagi tim lainnya
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, DAMASCUS - Tim pendahulu Organisasi untuk Pelarangan Senjata Kimia (OPCW), dan PBB, telah membuka jalur bagi tim lainnya untuk memeriksa, melucuti dan menghancurkan senjata kimia milik rezim Presiden Suriah, Bashar al Assad.
Tim yang terdari 14 inspektur PBB dan 19 orang anggota OPCW, telah mengamankan sejumlah situs yang akan disambangi oleh tim selanjutnya.
"Terutama di daerah terpencil. Tim juga telah mempertimbangkan keselamatan dan tingkat bahaya yang mungkin mereka harus hadapi," ujar Martin Nesirky, juru bicara Sekretaris Jendral PBB, Ban Ki -moon, di markas besar PBB di New York, Amerika Serikat (AS), dikutip dari Upi.com, Kamis (3/10/2013).
Selain itu tim juga ditugaskan untuk menyelidiki daftar senjata kimia yang dimiliki oleh Pemerintah Suriah, apakah sudah mencakup semua cadangan senjata kimia yang ada, atau tidak.
OPCW belum menyatakan jumlah situs tempat produksi, penyimpanan senjata kimia tersebut, namun para pengamat mengatakan jumlahnya sekitar 70 situs.
"Tahap pertama pelucutan dan penghancuran senjata kimia Suriah harus segera dimulai," kata Nesirky .
Dewan Keamanan PBB telah meminta OPCW untuk membantu proses pelucutan dan penghancuran senjata kimia Pemerintah Suriah dalam kurun waktu sembilan bulan ke depan.
OPCW bukan merupakan bagian dari PBB, namun terikat dalam hanya dalam hubungan kerja.
Berdasarkan resolusi PBB, semua senjata kimia termasuk peralatan yang digunakan untuk memasukan, dan meluncurkannya harus dihancurkan pada 1 November 2013.
Presiden Suriah, Bashar Assad telah berjanji untuk mematuhi resolusi itu. (upi.com)