Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Misteri Kematian Staf Kabinet Jepang dan Dugaan Mata-mata

Media atau pers Jepang masih menyembunyikan nama korban yang meninggal dan ditemukan oleh Polisi Maritim Jepang

Editor: Yudie Thirzano
zoom-in Misteri Kematian Staf Kabinet Jepang dan Dugaan Mata-mata
Foto News US/Richard Susilo
Naoki Takayama (30) korban pembunuhan, mayat ditemukan di KitaKyushu 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo, dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO -  Media atau pers Jepang masih  menyembunyikan nama korban yang meninggal dan ditemukan oleh Polisi Maritim Jepang Divisi ke-7 di Kitakyushu tanggal 18 Januari lalu. Namun di internet dan media News US telah mengungkapkan berbagai hal. Satu yang belum diketahui pasti dan belum diumumkan pemerintah Jepang hanyalah mengapa staf kantor kabinet Jepang ini dibunuh?

Namanya Naoki Takayama (30) mulai bekerja buat kantor kabinet Jepang sejak April 2010,  langsung ke lembaga penelitian yang dikelola kantor kabinet Jepang dengan nama Economic and Social Research Institute. Bulan Juli 2013 Takayama belajar ke Universitas Minnesota di Amerika Serikat di fakultas ekonomi sesuai bidang dia. Pemerintah Jepang membiayai sekolahnya sebesar 22.320 dolar AS per tahun.

Pada bulan Desember 2013 dia meminta ijin agar diperkenankan mengikuti sebuah pertemuan internasional di Seoul Korea. Lalu Januari 2014 ijin ke luar dan dia menuju Seoul dan keberadaannya sejak 6-12 Januari tampaknya masih diketahui ada di Korea. Lalu setelah tanggal itu tak ada yang tahu ke mana gerangan hilangnya Takayama. Pada 18 Januari ditemukan kapal karet darurat warna merah di KitaKyushu oleh Polisi Maritim Jepang. Karena cuaca buruk, barulah 20 Januari mayatnya dapat diangkat ke atas dari dasar laut 7 meter dalamnya. Setelah diselidiki, Sabtu lalu (1/2/2014) jasad itu diungkapkan kepada umum sebagai "Lelaki usia 30 tahun, Staf Kantor Kabinet Jepang."

Senin (3/2/2014) terungkap pula bahwa Takayama memang benar membooking sebuah hotel di Seoul. Tetapi anehnya dia membooking juga sebuah hotel lain lagi di Pusan, Korea, daerah pinggir laut Korea dekat perbatasan dengan Jepang (Fukuoka).

Fuji TV mengungkapkan Takayama membooking hotel tanggal 6 Januari di Pusan dengan nama lain, yaitu Alex Po, menggunakan bahasa Inggris dan mengaku berasal dari HongKong. Dia juga memesan dan membeli kapal karet merah tersebut. Dari pembicaraan dengan penjualnya, Fuji TV mengudarakan jawaban penjual, "Orang yang membeli memakai topi dan mask (penutup wajah) dan menggunakan tas besar, dia mengaku dari HongKong dan berbahasa Inggris," ungkap sang penjual.

Dari hotel di Pusan akhirnya ditemukan beberapa benda milik Takayama yaitu dompetnya, kartu namanya, beberapa lembar uang Korea, tasnya dan beberapa barang lain milik Takayama.

Berita Rekomendasi

Menjadi pertanyaan, ada apa gerangan yang akan dilakukan Takayama di Pusan dan bagaimana sampai mayatnya tersandar ke sebuah pantai di Kitakyushu. Beberapa pengamat mengatakan ada kemungkinan Takayama dibawa naik perahu sampai ke perbatasan Jepang, lalu dari tengah laut dibuang di atas kapal karet merah itru sehingga saat mengambang di laut terhanyut arus, masuk perairan Jepang terdampar di Kitakyushu. Apabila dibuang dari Korea di atas kapal karet  tersebut, banyak pengamat yakin tak akan mungkin terdampar di Kitakyushu tetapi bisa ke arah Okinawa, lebih selatan lagi.

Dari berbagai sumber Tribunnews.com mengungkapkan kasus ini sebagai kasus spy (mata-mata) Jepang yang ada kemungkinan kuat dibunuh oleh spy Korea. Apakah spy Korea Utara atau Korea Selatan belum diketahui.

Lalu apa motif pembunuhan Takayama? Ada dugaan Takayama bermain ganda karena diduga Takayama adalah keturunan Korea. Ada dugaan terkait pula dengan pembunuhan orang nomor dua di Korea Utara. Yang pasti hubungan Korea-Jepang saat ini sedang menegang akibat kasus pulau Takeshima. Sehingga kasus ini bisa membuat hubungan kedua negara ini semakin tak harmonis.

Semua kemungkinan tersebut masih belum jelas dan masih dugaan di sana-sini. Pihak pemerintah Jepang dan terutama kepolisian masih terus menyelidiki serius kasus ini, terutama untuyk menguak motif dari pembunuhan terhadap Takayama tersebut. Satu kasus sangat menarik yang mungkin bisa kita ikuti dengan seksama lebih lanjut dalam masa dekat ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas