Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bintang Film Sekaligus Korban Kekejaman Nazi Meninggal pada Usia 110 Tahun

Alice Herz-Sommer, bintang utama film "The Lady In Nomor 6: Music Saved My Life" meninggal dunia dalam usia 110 tahun.

zoom-in Bintang Film Sekaligus Korban Kekejaman Nazi Meninggal pada Usia 110 Tahun
rarelyknown.org
Alice Herz-Sommer 

TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Alice Herz-Sommer, bintang utama film "The Lady In Nomor 6: Music Saved My Life" dan juga korban selamat Holocaust Nazi, akhirnya meninggal dunia dalam usia 110 tahun.

Berita wafatnya Alice di London, Inggris, tersebut dipublikasikan keluarganya, Minggu (23/2/2014).

Herz-Sommer, berasal dari Praha yang kini masuk wilayah Ceko. Is sempat menghabiskan dua tahun masa Perang Dunia II di kamp konsentrasi Terezin milik Nazi di Cekoslowakia. Di sana, ia menghibur para narapidana dengan memainkan piano.

"Alice Sommer meninggal dengan tenang hari ini dengan keluarganya ada di sisi tempat tidurnya. Banyak yang telah ditulis tentang dirinya, tetapi bagi kami yang mengetahui dia dengan baik, dia adalah gigi (nenek) tercinta kami," tutur Cucunya,Ariel Sommer.

"Dia mengasihi kami, tertawa bersama kami, dan menghargai musik bersama kami. Dia merupakan inspirasi, dan dunia kami akan secara signifikan berubah tanpa dirinya di samping kami. Kami berduka karena kehilangannya dan memohon privasi pada saat yang sangat sulit ini," tambahnya.

Menurut sebuah pembaruan status di halaman Facebook untuk filmnya yang masuk nominasi Oscar, "The Lady In Nomor 6: Music Saved My Life", dia meninggal hari Minggu kemarin setelah menderita sakit yang singkat.

"Dia masih tinggal di apartemennya, ketika jatuh sakit pada Kamis. Dia menghabiskan dua malam di rumah sakit dan meninggal pagi ini," kata status di halaman facebook tersebut.

Berita Rekomendasi

Dalam film dokumenter berdurasi 38 menit itu sendiri, Alice berbagi kisah hidupnya dan menggambarkan pentingnya musik dan tertawa untuk hidup bahagia.

Sebelum dinominasikan untuk meraih Oskar 2014, film itu meraih penghargaan film dokumenter pendek terbaik di Sunday's Academy Awards.

Produser Nicholas Reed mengatakan tentang film itu: "Anak-anak di seluruh dunia tumbuh dewasa dengan superhero. Apa yang kita, orangtua mereka, harus ingatkan mereka adalah bahwa dokumenter tersebut bercerita tentang 'superhero yang nyata'. Kisah para superhero didasarkan pada orang-orang hebat, orang-orang yang nyata, seperti Alice Herz-Sommer."

Dalam tulisannya di situs web film itu, Herz-Sommer, yang merupakan teman keluarga penulis eksistensialis Franz Kafka, menjelaskan bagaimana "musik menyelamatkan hidup saya".

"Saya seorang Yahudi, tetapi Beethoven merupakan agama saya," katanya di sebuah klip video.

"Saya hidup tidak lama lagi. Tubuh tidak dapat bertahan seperti yang terjadi pada masa lalu. Saya pikir saya pada hari-hari terakhir, tetapi itu tidak terlalu penting karena saya telah memiliki sebuah kehidupan yang indah. Hidup itu indah, cinta itu indah, alam dan musik itu indah. Segala sesuatu yang kita alami merupakan hadiah, hadiah yang harus kita hargai dan teruskan kepada orang yang kita cintai."

Kritikus film LA Times, Betsy Sharkey, mengatakan film itu "membuatnya terpukau".

"Kisahnya dimulai di Praha tahun 1903 di mana dia adalah anak dengan hak istimewa, kenangannya tajam dalam mengingat Franz Kafka dan kunjungan komposer Gustav Mahler ke rumahnya," tulis Sharkey.

"Lalu, Perang Dunia II dan kamp kematian Hitler merusak kehidupan itu; keterampilannya memainkan keyboard menyelamatkannya. Apa yang luar biasa tidak hanya musik yang begitu indah yang dimainkan saat ia duduk di bangku piano di ruangan No 6, tetapi bahwa dia tidak melihat ke belakang dengan marah."

Sekitar 140 ribu orang Yahudi dikirim ke kamp konsentrasi Terezin dan sebanyak 33.430 dari jumlah itu meninggal.

Tags:
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas