Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menu Doktrin Fukuda untuk Yusron Ihza Mahendra

Pemerintah Jepang manaruh harapan besar terhadap Indonesia, baik terkait masalah ekonomi dan investasi

Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Menu Doktrin Fukuda untuk Yusron Ihza Mahendra
ISTIMEWA
Duta Besar Indonesia untuk pemerintah Jepang Yusron Ihza Mahendra saat dalam pesta penyambutan di Tokyo hari Rabu (12/3/2014) lalu. 

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pemerintah Jepang manaruh harapan besar terhadap Indonesia, baik terkait masalah ekonomi dan investasi,  maupun masalah stabilitas kawasan Asia Timur dan Asia Pasifik secara keseluruhan.

Harapan itu  disampaikan Mantan PM Jepang, Yasuo Fukuda dan Ketua Liga Parlemen Jepang-Indonesia, Toshirio Nikai, dalam pesta penyambutan terhadap Dubes RI untuk Jepang, Yusron Ihza Mahendra, di Tokyo hari Rabu (12/3/2014) lalu.

Duta Besar Indonesia untuk Jepang  Yusron Ihza Mahendra  mewarnai pesta penyambutan tersebut dengan pidatonya yang mengangkat isu tentang  Doktrin Fukuda sehingga menjadi semacam "menu" penting dalam pesta itu yang dihadiri ratusan pengusaha dan kalangan politisi Jepang itu.

Dalam sambutannya, mantan PM Fukuda menyatakan gembira melihat situasi hubungan Jepang-
Indonesia akhir-akhir ini.

"Kami gembira atas terus meningkatnya hubungan Jepang-Indonesia pada masa-masa belakangan ini dan berharap hubungan itu akan lebih meningkat lagi dimasa mendatang," ujar Mantan PM Fukuda pada pidato resminya seperti dirilis oleh KBRI Tokyo.

Dalam rilis yang diterima Tribunnews.com, Jumat (14/3/2014) dijelaskan  PM Jepang Fukuda,  yakin harapan itu akan terpenuhi, apalagi Pemerintah Indonesia telah menunjuk Yusron, salah satu putra terbaiknya, untuk menjadi Dubes RI di Jepang.

"Dubes Yusron adalah orang yang sudah saya kenal lama. Dia memiliki link yang luas serta kenalan yang banyak di kalangan politisi serta dunia usaha Jepang," ujar Fukuda.

Berita Rekomendasi

Menurut dia, masa tinggal Dubes Yusron selama 13 tahun di Jepang sebelum pulang dan akhirnya kembali lagi ke negeri ini untuk menjadi Dubes RI, merupakan faktor amat penting dalam penilaian dan sekaligus harapan Jepang.

Hal di atas, sambung Fukuda, bukan saja membuat Dubes Yusron bersempatan dididik di lembaga  pendidikan Jepang sehingga ia mengerti banyak tentang Jepang. Melainkan, sekaligus juga membuat

Ia sanggup berbahasa Jepang dengan baik yang akan memudahkan komunikasi dan interkasi dengan kalangan Jepang. Yusron menyambut gembira harapan Jepang di atas. Walaupun, menurut dia, hal itu sekaligus pula merupakan beban dan tanggung jawab yang berat bagi dirinya.

Namun, menurut Dubes Yusron, dengan diplomasi ala Asia yang digagas almarhum PM Takeo Fukuda (ayaha Mantan PM Yusuo Fukuda), ia yakin bahwa berbagai urusan akan terlaksana dengan baik.

Dia percaya bahwa Indonesia, Jepang dan negara-negara lain di Asia akan sanggup mencapai kemajuan serta kemakmuran yang lebih besar di masa mendatang. Yaitu, atas dasar prinsip saling membantu dan bahu-membahu sebagaimana falsafah dalam Doktrin Fukuda.

"Bukankah kita mengenal "Diplomasi dari Hati ke Hati" seperti yang digagas dalam Doktrin Fukuda?" ujar Dubes Yusron yang sengaja mengangkat tema tersebut agar ikut menjadi "menu" dalam pesta penyambutan itu.

"Jika saya boleh berpendapat dan ikut memberi makna, maka saya ingin mengatakan Diplomasi ala Asia tersebut amat penting," ujar Dubes Yusron.

Sebab, menurutnya, Diplomasi ala Asia itu adalah diplomasi yang berlandas pada prinsip kekayaan hati dan sekaligus juga kekayaan secara ekonomi.Prinsip di atas adalah pegangan dalam diplomasi Asia dan harus dijunjung tinggi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas