Perusahaan Transportasi Jepang Tolak Pengiriman Barang ke Yakuza
Jika ketahuan mengirim dari dan untuk anggota Yakuza di Jepang, surat atau barang akan dikembalikan lagi kepada pengirimnya.
Editor: Rendy Sadikin
Laporan Richard Susilo, Koresponden Tribunnews.com di Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Perusahaan pengantaran barang dan surat swasta terbesar di Jepang, Yamato Transport Co.Ltd., mulai Senin (2/5/2014) mengganti peraturan pengiriman surat barang dengan menolak menerima dan atau mengirimkan kepada anggota mafia Yakuza di Jepang.
Jika ketahuan mengirim dari dan untuk anggota Yakuza di Jepang, surat atau barang akan dikembalikan lagi kepada pengirimnya. Demikian diungkapkan sumber Tribunnews.com yang ada di Kuroneko Yamato, nama panggilan perusahaan tersebut yang biasa digunakan di Jepang, Selasa (3/5/2014).
"Kami hanya mengikuti peraturan yang telah dibuat pemerintah dan diluncurkan Oktober 2011 yaitu UU Anti-Yakuza yang melarang keterlibatan masyarakat dengan organisasi Yakuza tersebut," paparnya.
Pelaksanaan penolakan barang sudah dimulai, tambahnya, dan berharap semua anggota masyarakat mengetahui adanya perubahan peraturan internal perusahaan Yamato Transport, tekannya lagi. Dengan UU Anti-Yakuza yang direvisi lebih dari 32 kali itu, kini kelompok Yakuza semakin sulit mencari uang di Jepang.
Berbagai hal terkait uang bahkan kini pengiriman barang pun tidak akan mau diterima oleh Yamato Transport, sebagai perusahaan pengiriman barang swasta terbesar di jepang itu. Informasi lengkap Yakuza dapat dibaca di www.yakuza.in