Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kepala STSI Bandung Tampilkan Tarian Sunda di Jepang

Pertunjukan yang dipadu juga dengan pameran serta diskusi foto karya Andang Iskandar Spd, MDs itu berlangsung selama dua jam.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Kepala STSI Bandung Tampilkan Tarian Sunda di Jepang
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Kepala Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Bandung, Dr. Een Herdiani, S.Sen., M.Hum di Tama Arts University Tokyo Jepang. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com di Tokyo, Richard Susilo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Tarian Sunda yang jarang muncul di Jepang kali ini manggung di Universitas Seni Tama (Tama Bidai) tanggal 2 Agustus 2014. Bahkan penarinya tidak tanggung-tanggung yaitu Kepala Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Bandung, Dr Een Herdiani SSen MHum dengan tari topengnya. Sambutan penonton pun meriah.

Pertunjukan yang dipadu juga dengan pameran serta diskusi foto karya Andang Iskandar Spd, MDs itu berlangsung selama dua jam dari pukul 18.00 waktu Tokyo yang dihadiri sekitar 100 orang, termasuk Wakil Direktur Hubungan Internasional Tama Bidai, Yuji Tamura serta dosen senior Tama Bidai Shigeo Hiyama.

"Saya meninggalkan Indonesia sejak Idul Fitri hari kedua 29 Juli lalu selama seminggu kira-kira ada di Jepang ini, pertama kali wah senang sekali," papar Een khusus kepada Tribunnews.com yang mengakui banyak belajar dari Jepang apalagi berdiskusi dengan para dosen dan murid seni universitas yang terkenal Tama Bidai tersebut.

"Banyak belajar saya di sini dan berharap nantinya dosen Tama Bidai juga bisa ke Indonesia membawa karya barunya misalnya seni Holografi yang ditekuni sensei Hiyama bisa dipresentasikan di STSI suatu waktu nanti," harapnya.

Selesai menari Sunda dengan puncak tari topengnya, pertanyaan dari para murid Tama Bidai cukup banyak bermunculan, penasaran dengan berbagai hal.

Misalnya, apa arti baju tarinya yang berwarna merah dan selendang kuning. Mengapa pakai topeng seperti itu dengan hidung panjang dan warna merah. Apakah akan ganti-ganti topeng dan apakah ada ceritanya tarian yang disajikan tersebut. Pada hakekatnya sambutan sangat meriah dan tepuk tangan panjang seusai Een menarikan tari topeng tersebut.

Berita Rekomendasi

Menjawab dengan tenang dan mantap, Een menjelaskan dengan baik semua pertanyaan penuh penasaran tersebut yang tampaknya bagi para pengunjung juga pertama kali melihat Tari Sunda karena selama ini tarian atau budaya Bali yang banyak mereka lihat di Jepang.

"Kami berharap nantinya budaya Sunda juga bisa semakin banyak dikenal warga Jepang ya, syukurlah saya bisa tampil di Tokyo kali ini untuk memperkenalkan budaya Sunda lewat tarian ini," papar Een yang baru pertama kali datang ke Jepang dan berharap bisa datang lagi di lain waktu.

Een kelahiran Ciamis 6 Juli 1967 dan Kepala STSI sejak 2014 memiliki pengalaman ke Belanda dalam pertukaran program dua negara, juga pengalaman tampil di Malaysia, Singapura, Australia, Jerman, Austria, Perancis, Belgia, Madagaskar, Kazhakstan dan Bosnia. STSI adalah perguruan tinggi negeri dengan melalui Surat Keputusan Walikota-madya Bandung nomor 5539/68, tanggal 31 Maret 1968 di Bandung didirikan dengan nama asalnya Konservatori Tari (KORI) yang pengelolaannya ada di bawah Pemerintah Daerah Tingkat II Kotamadya Bandung.

Tags:
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas