Yasuaki Tanizaki Duta Besar Jepang untuk Indonesia yang Baru
Duta besar Jepang untuk Indonesia yang baru, Yasuaki Tanizaki, berharap bisa membantu Indonesia di berbagai bidang.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Duta besar Jepang untuk Indonesia yang baru, Yasuaki Tanizaki, berharap bisa membantu Indonesia di berbagai bidang. Oleh karena itu setelah kabinet baru terbentuk, masing-masing bidang mungkin dapat mendiskusikan satu sama lain dengan pihak Jepang mengenai hal-hal yang bisa dikerjasamakan.
"Saya sangat senang dapat menjadi duta besar di Indonesia karena sampai sekarang kami melihat Indonesia sebagai negara besar, pemimpin di Asia tenggara khususnya," demikian ungkap Tanizaki khusus kepada Tribunnews.com, Jumat (5/9/2014).
Diplomat kelahiran Tokyo 20 Oktober 1951 dan lulusan Universitas Tokyo jurusan hukum, mulai berkarier di kementerian luar negeri Jepang tahun 1975 dan sejak 2010 menjadi Duta Besar Jepang di Vietnam sampai dengan September 2013.
"Saya pernah ke Indonesia tahun 1994 dan saat ini saya yakin sudah jauh berbeda terutama soal macet di Jakarta luar biasa parah saya dengar dari banyak orang. Mudah-mudahan dapat segera tersolusikan setelah selesai pembangunan kereta api membelah kota Jakarta nantinya," harapnya.
Tanizaki juga melihat adanya kasus larangan minerba Indonesia dengan hati-hati. Diharapkan nantinya dapat diselesaikan bersama dengan Win-Win Solutions sehingga bisa tersolusikan dengan baik.
Demikian pula Pelabuhan Cilamaya di Karawang akan menjadi perhatian besar dalam tugasnya di Indonesia.
"Saya akan datang ke Jakarta 20 September dan berharap surat kepercayaan dari Kaisar Jepang dapat segera diserahkan ke Presiden Republik Indonesia sehingga saya bisa segera pula bertugas sekaligus membangun kerjasama yang lebih baik lagi antara Jepang dan Indonesia," katanya.
Bagi Jepang yang telah memiliki standar kerja ketat, penyerahan surat kepercayaan, apalagi dari Kaisar Jepang sangatlah penting dan keinginan segera disampaikan kepada Presiden Republik Indonesia merupakan kunci awal mula kerja bagi seorang duta besar.
Sementara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tanggal 28 September akan ke Osaka Jepang untuk menerima gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Ritsumeikan di Kyoto. Oktober akan mengikuti sidang APEC.
Di tengah kesibukan tersebut Tanizaki berharap dapat segera menyelipkan waktu untuk menerima surat kepercayaan dari kaisar Jepang yang dibawa oleh Tanizaki.