Demi Lokasi Berburu, Tanzania Bakal 'Usir' 40 Ribu Suku Maasai
Para pemimpin suku Maasai ditawari uang sebesar 578.000 dolar AS atau hampir Rp 7 miliar untuk membeli tanah milik suku tersebut.
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, DAR ES SALAAM - Pemerintah Tanzania berencana untuk merelokasi ribuan warga suku Maasai dari tanah leluhur mereka jika proyek pembangunan sebuah lokasi berburu tetap dilaksanakan.
Kelompok aktivis lingkungan global, Avaaz, Selasa (18/11/2014), mengatakan pemerintah Tanzania berambisi mengubah 1.500 kilometer persegi tanah di distrik Loliondo menjadi sebuah lokasi berburu untuk perusaan katering milik keluarga kerajaan Uni Emirat Arab.
Sejauh ini belum ada tanggapan dari pemerintah Tanzania yang pada September 2013 membatalkan rencana serupa di lahan taman nasional Serengeti yang terkenal itu.
Avaaz mengatakan para pemimpin suku Maasai ditawari uang sebesar 578.000 dolar AS atau hampir Rp 7 miliar untuk membeli tanah milik suku tersebut.
Harga yang ditawarkan itu sangat murah, sebab uag sebanyak itu jika dibagi untuk 40.000 orang, maka setiap orang akan mendapatkan kurang dari 150 dolar AS atau kurang dari Rp 2 juta.
"Maasai adalah maskot utama yang menarik wisatawan ke Tanzania. Namun di negeri sendiri mereka malah terancam menjadi suku yang tidak diinginkan," kata Alex Wilkins, direktur kampanye Avaaz.
Jika rencana ini berlanjut, tambah Wilkins, akan merusak reputasi Tanzania yang selama ini dikenal dengan kehidupan liar dan suku Maasai-nya.