Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bendera Militan Islam Terpampang di Jendela Kafe Sydney

Pengepungan oleh pihak keamanan sedang berlangsung dan sebuah bendera kaum militan Islam dipasang di jendela.

Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Bendera Militan Islam Terpampang di Jendela Kafe Sydney
Kompas.com
Aksi penyanderaan pria bersenjata di Lindt Chocolate Cafe, Martin Place, Sydney, Australia (15/12/2014). 

TRIBUNNEWS.COM, SYDNEY - Sejumlah sandera ditahan di sebuah kafe di pusat kota Sydney, Senin (15/12/2014) siang waktu setempat. Pengepungan oleh pihak keamanan sedang berlangsung dan sebuah bendera kaum militan Islam dipasang di jendela, kata sejumlah saksi dan berbagai laporan.

Martin Place di kawasan pusat bisnis Sydney ditutup saat sejumlah polisi mengepung Lindt Chocolat Cafe, tempat penyederaan itu terjadi. Sementara tayangan televisi menunjukkan sebuah bendera hitam dengan tulisan Arab warna putih ditempatkan di sebuah jendela kafe itu oleh para tamu yang ketakutan. Koresponden Sydney Morning Herald David Wroe mengatakan, ada kemungkinan bendera yang terlihat itu bukan bendera ISIS/ISIL, melainkan milik kelompok Jabhat al Nusra.

Martin Place merupakan pusat keuangan di Sydney dan tempat beberapa bangunan penting, termasuk kantor pemimpin Negara Bagian New South Wales Mike Baird, Reserve Bank of Australia, Westpac Bank dan Commonwealth Bank.

Sejumlah laporan mengatakan, sebanyak 20 orang berada di kafe itu dan bahwa setidaknya ada dua orang bersenjata, walau polisi belum memberikan komentar. Pihak kepolisian hanya memastikan bahwa sebuah operasi sedang dilakukan.

Sejumlah saksi melaporkan, mereka mendengar ledakan keras yang seperti suara tembakan senjata.

Wartawan Chris Kenny, yang berada di Lindt cafe sebelum pengepungan itu dimulai, mengatakan dia tahu pinta kaca yang bisa bergeser otomatis dikafe itu telah tidak berfungsi. "Saya tadi berbicara dengan beberapa orang di sana," katanya kepada harian tempat dia bekerja, The Australia. "Seorang perempuan mengatakan dia mencoba untuk masuk ke toko itu setelah saya keluar dengan kopi takeaway saya tetapi pintu tidak bisa terbuka. Jadi jelas bahwa siapa pun yang sedang melakukan hal ini telah menonaktifkan pinta kaca yang bisa geser otomatis itu demi menghentikan orang lain masuk dan perempuan itu berkata dia langsung bisa melihat sebuah senjata. Dia menyebutkan senjata itu dikeluakan dari sebuah tas biru dan orang-orang langsung diminta untuk mengangkat tangan mereka."

Patrick Byrne, produser Channel Seven yang lokasi newsroom-nya berada di seberang kafe itu, mengatakan para staf stasiun televisi itu menyaksikan situasi yang berkembang. "Kami berlarian ke jendela dan melihat pemandangan mengejutkan dan mengerikan dari orang-orang yang mengangkat tangan mereka menghadap jendela kaca di kafe itu," katanya kepada Australian Broadcasting Corporation (ABC).

BERITA REKOMENDASI

Australia sebenarnya sudah dalam kondisi siaga tinggi setelah pemerintah meningkatkan kekhawatiran bahwa warganya yang berperang bersama kaum militan di Irak dan Suriah bisa kembali ke negara itu dalam keadaan sudah radikal dan mampu melakukan serangan.

Pihak berwenang mengatakan, mereka juga sedang berurusan dengan sebuah "insiden" di dekat Sydney Opera House, walau polisi tidak mengatakan apakah hal itu terkait dengan pengepungan yang sedang berlangsung. "Polisi sedang merespons sebuah insiden di Opera House," kata juru bicara polisi New South Wales kepada AFP. Ia menambahkan bahwa tidak ada rincian lebih lanjut yang tersedia tentang kejadian di Opera House itu. Sejumlah laporan mengatakan bahwa Opera House telah dievakuasi.

Perdana Menteri Tony Abbott mengadakan pertemuan keamanan nasional untuk menangani drama yang sedang berlangsung itu. "Ini jelas merupakan sebuah insiden yang sangat memprihatinkan tetapi semua warga Australia harus diyakinkan bahwa lembaga-lembaga penegak hukum dan keamanan kita telah terlatih baik dan dilengkapi peralatan dan sedang menanggapi dengan cara yang profesional," katanya.

Insiden tersebut terjadi hanya beberapa menit sebelum polisi mengumumkan bahwa seorang pria telah ditangkap di Sydney terkait dugaan terorisme. Penangkapan itu merupakan bagian dari investigasi yang sedang berlangsung terkait rencana serangan di wilayah Australia. Mereka mengatakan, pria berusia 25 tahun itu ditangkap sebagai bagian dari "investigasi berkelanjutan terkait rencana serangan teroris di daratan Australia dan fasilitasi perjalanan warga negara Australia ke Suriah untuk terlibat dalam pertempuran bersenjata".

Lebih dari 70 warga Australia sedang berperang bersama militan Islam di Irak dan Suriah. Sedikitnya 20 orang telah tewas dan ada kekhawatiran yang berkembang bahwa ada peningkatan jumlah pemuda yang sedang diradikalisasi dan bisa melakukan serangan di Australia.


Tags:
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas