Tayangan Televisi saat Evakuasi Penumpang AirAsia QZ8501 jadi Sorotan Dunia
Apakah mungkin bagi Anda untuk tidak menampilkan gambar orang mati? Teriaknya. "Jangan menunjukkan gambar mayat
Penulis: Yudie Thirzano
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemberitaan tentang proses evakuasi korban Pesawat AirAsia QZ8501 di kawasan Selat Karimata, Selasa (30/12/2014) menjadi sorotan dunia. "Keluarga menerima konfirmasi brutal nasib pesawat yang hilang itu," demikian judul situs surat kabar asal Inggris, Guardian Selasa (30/12/2014) malam waktu setempat.
Guardian menggambarkan situasi saat keluarga penumpang AirAsia QZ8501 menunggu di Bandara Juanda Surabaya melihat tayangan evakuasi di salah satu stasiun televisi. Dalam tayangan itu, tampak jasad diduga penumpang mengambang di laut lepas sementara tim penyelamat berupaya turun. "Banyak orang menangis histeris. Sementara Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mencoba menenangkan dengan mengatakan kamu harus tabah," tulis Guardian.
Saat itu seorang perempuan, mengenakan seragam AirAsia, mengamuk di depan TV. "Apakah mungkin bagi Anda untuk tidak menampilkan gambar orang mati?" Teriaknya. "Jangan menunjukkan gambar mayat." Sementara itu news.com.au mengabarkan kerabat penumpang AirAsia QZ8501 mulai menangis histeris dan pingsan saat rekaman televisi Indonesia menunjukkan tubuh mengambang di laut selama pencarian dari udara. (Baca juga: Penemuan Serpihan AirAsia QZ8501 Tercepat dalam Sejarah Indonesia)
Situs terkemuka di Australia itu mengabarkan kisah dari Surabaya di mana dua anggota keluarga syok hingga harus ditandu dari ruangan mereka menunggu. Saat itu keluarga korban yang menanti kabar proses evakuasi menyaksikan siaran yang ditayangkan langsung menunjukkan gambar tim evakuasi turun sementara di laut tampak jasad mengambang hanya mengenakan pakaian dalam.
Sementara itu situs majalah Time di AS memasang judul "Kerabat Penumpang AirAsia Syok menyaksikan Jasad Mengambang di Televisi Indonesia". "Puluhan kerabat tiba-tiba histeris, meratap. Setidaknya dua pingsan dan harus dibawa ke ambulans," tulis Time.
Dalam pemberitaan tersebut, Time juga mengabarkan tentang temuan serpihan yang diduga pesawat AirAsia QZ8501. Tony Fernandes, CEO AirAsia, telah mengonfirmasi tentang serpihan yang ditemukan tim evakuasi. "Saya benar-benar hancur. Ini adalah saat yang sangat sulit bagi kita semua di AirAsia saat kami menunggu perkembangan lebih lanjut dari operasi pencarian dan penyelamatan, tetapi prioritas pertama kami sekarang adalah kesejahteraan anggota keluarga para penumpang QZ8501."
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.