Ikan Bersisik Transparan Ini Ditemukan 740 Meter di Daratan Antartika
Sejumlah ilmuwan berhasil menemukan kehidupan di bawah lembaran salju tebal di benua Antartika.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah ilmuwan berhasil menemukan kehidupan di bawah lembaran salju tebal di benua Antartika.
Penemuan itu berupa sekumpulan ikan, yang hidup di dalam kegelapan abadi di bawah 740 meter, di bawah benua Antartika.
Ikan itu didapati setelah para ilmuwan mengebor sebuah lubang kecil melalui Ross Ice Shelf, yang meliputi wilayah seluas negara Prancis. Saat pertamakali ditemukan ikan itu tengah berenang diantara lapisan es dan dasar laut.
"Saya terkejut," ujar ahli geologi glasial dari Universitas Northern Illinois, Ross Powell, seperti dikutip dari Dailymail, Jumat (23/1/2015).
"Anda mendapatkan gambaran dari daerah-daerah yang memiliki makanan yang sangat sedikit, terpencil, dan tidak mendukung banyak kehidupan," lanjutnya.
Penemuan ikan di dalam perairan bersuhu -2 ° C itu menimbulkan pertanyaan baru tentang kemampuan untuk kehidupan bertahan dan berkembang di lingkungan yang ekstrim.
Ketika tim dari Universitas Nebraska-Lincoln menngekspolorasi wilayah itu, mereka awalnya tidak percaya wilayah itu dapat menampung kehidupan. Namun setelah beberapa jam, mereka menemukan 20 hingga 30 ikan berenang-renang disana.
Ikan itu memiliki sisik transparan berwarna biru merah jambu, dan memiliki panjang sekitar 15 centimeter. Seluruh organ tubuh ikan itu dapat dilihat mata telanjang.
"Sudah jelas ada komunitas tinggal di sana, tidak hanya kebetulan semata," ujar Powell.
Tim ini menemukan dua jenis ikan lainnya yang lebih kecil satu berwarna hitam dan yang lainnya berwarna oranye. Selain ikan, para ilmuwan juga menemukan udang krustasea merah, serta beberapa invertebrata laut lainnya.
Para peneliti menduga salah satu sumber makanan bagi para binatang itu adalah plankton yang dapat tumbuh di perairan Laut Ross dan kemudian tersapu ke bawah lapisan es selama enam atau tujuh tahun yang lalu.
Energi kimia yang menggantikan peran sinar matahari, dapat mempertahankan bakteri dan mikroba lainnya yang notabene merupakan sumber makanan para ikan.
Tim saat ini sedang menganalisis ikan itu untuk mengidentifikasi spesies mereka.
"Saya telah menyelidiki jenis lingkungan untuk sebagian besar karir saya, dan meskipun saya tahu itu akan sulit, saya telah lama ingin mengakses sistem ini selama bertahun-tahun demi kepentingan ilmiah," kata Powell.
"Temuan seperti ini - mendapatkan pemahaman tentang dinamika lapisan es dan interaksinya dengan laut dan sedimen, serta membangun struktur ekosistem - yang terutama bermanfaat," lanjutnya. Dailymail