Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

ISIS Culik 21 Penganut Kristen Koptik Mesir

Presiden Mesir memastikan akan terus mengikuti perkembangan penculikan 21 penganut Kristen Koptik Mesir di Libya.

Penulis: Y Gustaman
zoom-in ISIS Culik 21 Penganut Kristen Koptik Mesir
Egyptian Streets
ISIS memamerkan 21 penganut Kristen Koptik Mesir yang menjadi korban penculikan. 

TRIBUNNEWS.COM, MESIR - Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi telah memerintahkan evakuasi secepatnya warga Mesir yang berada di Libya untuk kembali ke rumahnya, menyusul penculikan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) terhadap 21 penganut Kristen Koptik Mesir.

Dilansir Al Arabiya dari situs berita lokal al-Masry al-Youm, Kamis (12/2/2015) malam, seorang pejabat mengaku Kementerian Luar Negeri Mesir sudah mengumumkan peringatan kepada warga Mesir untuk tidak melakukan kunjungan ke Libya. Pemerintah juga meminta warga Mesir di Libya tetap waspada dan menghindari daerah konflik.

Sementara itu, situs online berbahasa Inggris Ahram mengutip pernyataan Presiden Mesir, memastikan akan terus mengikuti perkembangan penculikan 21 penganut Kristen Koptik Mesir di Libya. ISIS membuktikan penculikannya dengan menunjukkan foto-foto warga Mesir yang mengenakan baju terusan oranye.

"Pemerintah mengikuti menit demi menit informasi ISIS, membuat kontak yang luas dan terus menerus dengan pihak Libya baik secara resmi dan tidak terkait informasi tersebut. Ini ditempuh untuk mengklarifikasi situasi dan mempelajari kebenarannya," begitu pernyataan resmi yang disampaikan dari kantor presiden.

ISIS mengklaim orang-orang yang telah mereka tangkap sebagai balasan atas penculikan wanita Muslim oleh Gereja Koptik Mesir. Menurut laporan yang beredar, seorang perempuan Kristen Mesir yang belakangan memeluk Islam, mendapat siksaan dan dibunuh oleh Gereja Koptik Ortodoks di Mesir.

Hal ini sempat menimbulkan pertengkaran antara beberapa orang Kristen Koptik dan Muslim di Mesir yang menuduh Gereja Ortodoks tidak mengizinkan wanita Kristen masuk Islam. Namun, tuduhan tersebut tidak pernah betul-betul secara resmi disampaikan ke publik.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas