Hanya 10 WNI di Yaman Terevakuasi Lewat Kapal Perang India
"Evakuasi 10 WNI kemarin hari Jumat. Tapi tidak bisa lebih banyak WNI ikut dengan kapal India karena sisa WNI belum dapat bergabung di pelabuhan,"
Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Edwin Firdaus
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Skenario kerjasama Indonesia dan India untuk mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) di Aden, kota selatan Yaman yang masih berkecamuk konflik bersenjata, gagal terlaksana.
Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan skenario evakuasi tak berjalan lancar karena WNI tak berada di pelabuhan di waktu yang ditentukan. Tercatat, Jumat (10/4/2015), hanya 10 WNI berhasil ikut kapal perang India.
"Dengan India kami berhasil melakukan evakuasi 10 WNI kemarin hari Jumat. Tapi tidak bisa lebih banyak WNI ikut dengan kapal India karena sisa WNI belum dapat bergabung di pelabuhan," ujar juru bicara Kemenlu Armanatha Nasir (Tata) di Jakarta, Minggu (12/4/2015).
Sementara evakuasi 10 WNI berjalan sesuai rencana lantaran tempat tinggal mereka dekat pelabuhan. Ia memastikan kegagalan evakuasi WNI lainnya tak terkait kapasitas angkut kapal perang India melainkan soal waktu. Kapal perang India untuk mengevakuasi mereka terdampak perang bisa mencapai 500 orang.
Kerjasama dengan India adalah salah satu skenario yang dipilih Menlu RI Retno Marsudi, mengingat negara tersebut juga dalam proses mengevakuasi 200 lebih warga negaranya dari kota paling ricuh di Yaman untuk pergi ke Djibouti.
Selain WNI yang dijadwalkan keluar dari Aden ke Djibouti hari ini, ada 391 WNI yang keluar pada Sabtu (11/4/2015) dini hari dari Tarim ke Salalah, Oman melalui jalur darat. Mereka telah berkumpul di tempat aman dan segera diberangkatkan ke tanah air.
"Menurut rencana besok akan tiba di Indonesia 91 WNI dengann pesawat TNI AU di Halim dan lusa sekitar 300 tiba dengan pesawat charter di Soekarno Hatta," sambung Tata.