Hezbollah akan Serang Kelompok Teroris di Suriah
Pemimpin Hezbollah Hassan Nasrallah mengaku tengah menyiapkan serangan ke Suriah
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM.JAKARTA- Pemimpin Hezbollah Hassan Nasrallah mengaku tengah menyiapkan serangan ke Suriah untuk memerangi kelompok teroris Front Al-Nusra.
Dalam pernyataan yang disiarkan televisi Libanon, Nasrallah mengatakan serangan lintas perbatasan yang dilancarkan Front Al-Nusra menghadirkan ancaman untuk keamanan Libanon sehingga harus ditangani secara radikal.
“Negara (Libanon) tidak bisa menangani masalah ini…sehingga kami akan memberikan penanganan yang sepatutnya dan memikul tanggung jawab dan konsekuensinya,” kata Nasrallah.
Dia menolak menyebutkan kapan operasi serangan akan dilancarkan.
“Kalaupun kami memulai (serangan), kami tidak akan mengeluarkan pernyataan. Ketika kami mulai, operasi itu akan berbicara dengan sendirinya.”
Meski demikian, Nasrallah menegaskan kawasan yang menjadi target operasi serangan ialah area perbatasan Qalamoun. Daerah yang membentang di perbatasan Suriah-Libanon itu tidak dijaga ketat oleh militer Libanon sehingga kelompok Front Al-Nusra dapat leluasa menggelar serangan.
Insiden serangan Front Al-Nusra paling mutakhir terjadi pada Selasa (05/05) lalu. Bahkan, menurut aparat Libanon, kelompok tersebut menyandera sejumlah orang, termasuk beberapa serdadu dan polisi Libanon.
Hezbollah, yang merupakan sekutu Presiden Suriah Bashar al-Assad, telah mengirim ratusan anggotanya untuk turut angkat senjata melawan sejumlah kelompok milisi Sunni, termasuk Front Al-Nusra.
Untuk diketahui, Hezbollah didirikan Garda Revolusi Iran pada 1982. Hingga kini, Hezbollah adalah salah satu partai yang memiliki sayap militer di Lebanon yang disegani dan di benci Amerika Serikat maupun Israel.
Meski ditakuti dan dimasukkan dalam daftar teroris oleh AS maupun Israel, Hezbollah begitu dicintai rakyat Lebanon maupun Palestina.
Terkait Israel, Hezbollah sudah menggelar banyak serangan terhadap pasukan rezim Zionis tersebut selama 22 tahun pendudukan di Lebanon.
Perang Hezbollah-Israel itu berakhir pada tahun 2000, dengan penarikan mundur pasukan Israel yang oleh Hezbollah diklaim sebagai sebuah kemenangan.
Setelah memukul mundur Israel, Sayid Hasan Nasrullah, pemimpin besar Hezbollah, berpidato dengan pesan terkenalnya: "Kalian (Israel dan AS), tidak tahu hari ini dengan siapa kalian berperang. Kalian telah memasuki medan perang dengan keturunan Muhammad Saw, Ali, Hasan, Husein, dengan Ahlul Bait Rasulullah saw dan para sahabatnya." (BBC)