Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pelawak Jimmy Morales Terpilih Jadi Presiden Guatemala

Kemenangan Morales menyusul skandal korupsi yang menggulingkan pemimpin terakhir negara itu

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Pelawak Jimmy Morales Terpilih Jadi Presiden Guatemala
AP
Kandidat Presiden yang juga bekas pelawak TV, Jimmy Morales menjadi favorit kuat memenangkan pilpres di Guatemala 

TRIBUNNEWS.COM, GUATEMALA CITY - Pelawak Jimmy Morales menang telak dalam pemilihan presiden Guatemala pada Minggu (25/10/2015) waktu setempat walau dia tidak punya pengalaman politik.

Kemenangan Morales menyusul skandal korupsi yang menggulingkan pemimpin terakhir negara itu yang telah memicu kemarahan rakyat.

Morales, seorang mantan pelawak televisi, mendeklarasikan kemenangan saat para pejabat pemilu merilis hasil pemungutan suara, yaitu 69 persen suara untuk Morales yang berhaluan konservatif dan 31 persen untuk mantan ibu negara Sandra Torres.

Total tempat pemungutan suara yang sudah memberikan laporan sebanyak 96 persen.

"Dengan pemilihan ini, kalian telah membuat saya sebagai presiden. Saya menerima mandat dan mandat itu adalah untuk melawan korupsi yang telah membinasakan kita," kata Morales di saluran TV nasional.

"Terima kasih untuk kepercayaan ini. Komitmen saya tetap kepada Tuhan dan rakyat Guatemala, dan saya akan bekerja dengan sepenuh hati dan kekuatan, tidak untuk menipu kalian."

Torres telah mengakui kekalahannya dalam pidato singkat di televisi. Dia mengatakan kepada warga Guatemala bahwa rakyat telah membuat pilihan mereka dan kami menghormati itu. "Semoga Pak Morales sukses," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Hasil itu telah menjadi perjalanan yang luar biasa bagi Morales, yang memulai kampanye hanya dengan 0,5 persen dukungan pada April lalu.

Dengan menggunakan statusnya sebagai orang luar politik dan janji pemerintah yang bersih, ia mencuat dalam jajak-jajak pendapat sejak penyelidikan penipuan bea cukai jutaan dollar yang melibatkan Presiden Otto Perez.

Masa kampanye kemudian terguncang oleh pengunduran Presiden Perez dan penangkapannya setelah itu, yaitu pada 3 September, tiga hari sebelum pemilihan putaran pertama, terkait tuduhan korupsi.

Perez, yang kini berada di penjara menunggu proses persidangan, dituduh mendalangi jaringan korupsi para politisi dan pejabat bea cukai yang menerima suap dari sejumlah perusahaan dengan imbalan diskon ilegal bea masuk.

Para jaksa dan penyidik PBB mengatakan, jaringan itu mengumpulkan sekitar 3,8 juta dollar AS uang suap antara Mei 2014 hingga April 2015, termasuk 800 ribu dollar AS masing-masing untuk Perez dan mantan Wakil Presiden Roxana Baldetti yang juga dipenjara.(AFP)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas