Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penumpang Pesawat Pukul Pintu Kokpit: 'Saya Ingin Bertemu Tuhan'

Dia mengancam akan menjatuhkan pesawat itu jika dirinya tidak dibiarkan masuk ke kokpit.

Penulis: Ruth Vania C
Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Penumpang Pesawat Pukul Pintu Kokpit: 'Saya Ingin Bertemu Tuhan'
The Guardian/Getty Images/AFP/Christof Stache
Pesawat-pesawat milik maskapai Jerman, Lufthansa, yang menganggur di Munich, Jerman, karena aksi mogok pilot pesawat. (The Guardian/Getty Images/AFP/Christof Stache) 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania Christine

TRIBUNNEWS.COM, BERLIN - Seorang penumpang pesawat dibekuk lantaran sempat mengancam akan menjatuhkan pesawat untuk 'bertemu Tuhan'.

Insiden yang terjadi pada Minggu (6/12/2015) itu berawal ketika pesawat milik maskapai Lufthansa rute Frankfurt - Belgrade masih mengudara di atas Austria.

Tiba-tiba, dikatakan Telegraph, seorang pria memukuli pintu kokpit, mengancam akan menjatuhkan pesawat itu jika dirinya tidak dibiarkan masuk ke kokpit.

Dikutip AFP, ia mengancam akan membuka satu dari beberapa pintu pesawat Airbus A319 itu, sambil berteriak bahwa ia ingin membawa seisi pesawat itu bertemu Tuhan.

Meski dikatakan tidak ada pintu pesawat yang dibuka saat pesawat masih mengudara, pria itu tetap dibekuk juga oleh sejumlah awak pesawat dan penumpang.

Termasuk turut membantu adalah anggota tim bola tangan Serbia, yang berada dalam penerbangan itu juga.

Berita Rekomendasi

Dikatakan dua pemain tim tersebut sempat menjagai pria itu agar tetap tenang selama perjalanan.

"Ketika pesawat sudah setengah jalan ke tujuan, (pria itu) mencoba membuka pintu pesawat, namun kru pesawat menghentikan dia," kata presiden tim bola tangan itu, Milan Djukic.

Pesawat kemudian tiba dan mendarat selamat di tempat tujuan.

Kepolisian langsung menginterogasinya seusai pesawat mendarat di Belgrade.

Diketahui pria tersebut adalah seorang warga Yordania yang menggunakan paspor AS.

Disebutkan pria itu akan ditahan karena telah menimbulkan ancaman terhadap publik. (Telegraph/AFP)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas