Donald Trump: Saya Tak Peduli, Umat Islam Harus Diusir dari AS
Beberapa jam setelah memicu kontroversi, Donald Trump mengeluarkan tanggapan yang tidak kalah kontroversial.
Laporan Kontributor Singapura Kompas.com Kontributor Singapura, Ericssen
TRIBUNNEWS.COM, AMERIKA SERIKAT - Beberapa jam setelah memicu kontroversi dengan menyerukan pelarangan umat Muslim masuk ke Amerika Serikat, Donald Trump mengeluarkan tanggapan yang tidak kalah kontroversial.
“Saya tidak peduli” tuturnya ketika berpidato di Mount Pleasant, South Carolina, Selasa (8/12/2015). “Saya menyerukan sesuatu yang sangat penting, dan itu memang belum tentu benar secara politis, namun saya tidak peduli” tegasnya.
“Kita sudah di luar kontrol, kita tidak punya gambaran siapa yang datang ke negara ini, kita tidak tahu apakah mereka mencintai atau membenci kita. Kita juga tidak tahu apakah mereka akan mengebom kita,” kata taipan real estate ini dengan berapi-api.
Trump menambahkan, dia mempunyai banyak teman Muslim yang baik dan hebat. Namun Trump mengutarakan bagaimana teman Muslimnya ini juga menyadari masalah yang dihadapi Amerika sekarang dan Amerika tidak dapat membiarkan hal ini begitu saja.
Siaran Pers kampanye pebisnis eksentrik ini sebelumnya menyerukan pencegahan semua orang Muslim memasuki Amerika.
"Donald Trump menyerukan pencegahan total dan menyeluruh orang-orang Muslim memasuki Amerika Serikat sampai perwakilan-perwakilan negara kita dapat mengetahui apa yang sedang terjadi," bunyi siaran pers kampanye Trump.
Pesannya itu muncul terkait dengan penembakan massal mematikan di San Bernardino, California, oleh tersangka simpatisan ISIS dan sehari setelah Presiden Barack Obama meminta warga AS tidak "melawan satu sama lain" karena takut.