Cara Jepang, Servernya Dibajak, Malah Minta Maaf ke Masyarakat
Kegiatan pembajakan terjadi tanggal 28 Desember 2015.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Inilah cara Jepang yang sering dilakukan. Server situsnya dibajak, malahan minta maaf kepada masyarakat.
Server Universitas Hokkaido bulan lalu disusupi pembajak, 110.000 data pribadi bocor ke tangan tak bertanggungjawab, hari ini, Rabu (13/1/2016) Direkturnya minta maaf secara terbuka.
"Kami meminta maaf sedalamnya kepada masyarakat atas ketidaknyamanan ini, karena server Universitas Hokkaido telah disusupi hacker dan data tercuri ke luar," papar Yasuda Kazunori, Direktur Universitas Hokkaido Rabu ini (13/1/2016) dalam jumpa persnya.
Kegiatan pembajakan terjadi tanggal 28 Desember 2015.
Staf universitas tersebut baru sadar kalau ada 500 email aneh masuk ke bagian server Career Center (CC) yang mendukung lapangan pekerjaan kepada murid yang lulus sekolah.
Email tersebut masuk tanpa ijin setingan program komputer di sana.
Setelah diselidiki ternyata server divisi tersebut telah terkait ke server lain di luar universitas Hokkaido dan lewat server CC tersebut lalu memasuki pula bagian lain dari server Universitas Hokkaido yang lain.
Sebanyak 18.000 data siswa telah bocor.
Ditambah pula data 95.000 data para lulusan universitas tersebut dan juga data 2000 perusahaan yang bertransaksi dengan Universitas Hokkaido juga telah tercuri.
"Kami masih terus menyelidiki hal ini lebih lanjut untuk menjejaki si peng-hacker dan menindaklanjuti kasus ke pihak kepolisian lebih lanjut apa bila diperlukan nantinya," paparnya lagi.