Pemagang Indonesia di Jepang Kumpulkan Rp 20 Juta Untuk Modal Kerja
Dari tempat saya diseleksi 50 orang lalu dipilih hanya dua orang saja termasuk saya.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Setelah pulang ke Indonesia besok (25/2/2016) menggunakan Singapore Airlines ke Jakarta, pemagang Indonesia yang setahun di Jepang ini akan membuka usaha sendiri dengan modal uang yang dikumpulkan bekerja setahun di Jepang.
"Sejak April tahun lalu selama setahun saya bekerja di Jepang pertama kali dalam hidup saya bahagia sekali banyak pengalaman baru saya alami di sini dan semoga bisa dibawa pulang dinalarkan lebih lanjut di Indonesia," papar Abdul Rohmat (25) dari Bandung khusus kepada Tribunnews.com sore ini, Rabu (24/2/2016).
Abdul yang berlima saudara, dia yang tengah, merasa bersyukur sekali lolos dalam seleksi Balai Pertanian Indonesia dan pergi ke Jepang.
"Dari tempat saya diseleksi 50 orang lalu dipilih hanya dua orang saja termasuk saya. Dari tempat lagi juga demikian. Dari 25 lokasi di Indonesia masing-masing dua orang dipilih, lalu diseleksi lagi hanya 15 saja yang dikirimkan ke Jepang termasuk saya," katanya.
Kini Abdul yang mengaku telah punya tabungan 20 juta rupiah, akan menggunakan uang itu untuk modal kerjanya sendiri di Indonesia.
"Punya keluarga tanah sawah 2 hektar mungkin akan saya terapkan cara menanam padi di sana seperti yang saya lakukan di Jepang ini. Demikian pula bibit jeruk Wakayama saya coba setek pohonnya, moga bisa tumbuh di Indonesia nanti," ceritanya lagi.
Jeruk Wakayama sangat terkenal di Jepang karena manis sekali dan tanpa biji.
Apabila benih ini berhasil tumbuh di Indonesia, Abdul mau membuat perkebunan jeruk pula di tempatnya, demikian cita-citanya.
Selama ini sejak pertama hingga hari ini diakuinya tak ada masalah sama sekali hidup di Jepang, termasuk makanannya sebagai orang muslim.
"Orangtua angkat saya pak Masaaki Ito itu tempat saya magang, sangat baik sekali semuanya. Bahkan saat Idul Fitri saya ditawarkan mau pergi salat ke mana untuk Idul Fitri dan mengerti sekali kalau saya seorang muslim dengan makanan yang baik dan sebagainya. Sama sekali tak ada masalah. Mungkin awal datang saja masih kagok karena saya pertama kali datang ke Jepang dan sama sekali tak tahu apa-apa, masih penyesuaian,"katanya.
Ito sendiri kepada Tribunnews.com menyatakan sangat senang dengan Abdul.
"Dia pekerja keras, sangat bagus sekali saya sangat puas dengannya," katanya.
Besok (25/2/2016) Ito pun akan mengantarkan Abdul ke bandara untuk pulang ke Indonesia.