Menlu Retno Dicegat Israel, Penasihat Presiden Palestina Sebut Sangat Memalukan
otoritas Israel tak memberi izin kedatangan Retno ke daerah yang dikontrol Israel itu.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, RAMALLAH - Pencegatan Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi oleh Israel dianggap sebagai hal yang sangat memalukan.
Hal itu disampaikan oleh Penasihat Diplomatik Presiden Palestina, Majid Khalidi.
Retno dijadwalkan untuk meninggalkan ibukota Yordania, Amman, Senin (14/3/2016) ini, menuju Tepi Barat, Palestina, mengendarai helikopter.
Namun, otoritas Israel tak memberi izin kedatangan Retno ke daerah yang dikontrol Israel itu.
Menurut Khalidi, Israel baru menyatakan Retno tak diizinkan masuk Tepi Barat hanya beberapa jam sebelum jadwal ketibaannya.
"Itu sangat memalukan. Israel seharusnya dapat mengabarkan soal itu beberapa hari sebelumnya," kata Khalidi, pada ABC News.
Atas perubahan jadwal itu, akhirnya Menlu Palestina Riyad Al-Maliki yang melakukan perjalanan ke Amman untuk bertemu Retno.
Padahal, Retno rencananya akan meresmikan Konsulat Kehormatan RI di Ramallah, Tepi Barat, dan bertemu Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Al-Maliki.
Sejumlah media Arab menyebut alasan pencegatan Retno adalah karena Retno menolak untuk berkunjung ke Yerusalem dan menemui pejabat Israel. (ABC News/Times of Israel)