Ini Foto Alat Kendali Nuklir Amerika Presiden Obama Tertangkap Kamera TV Jepang
Lihat itu kopor hitam yang ditaruh di rumput dekat pengawal khusus Presiden Obama
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Alat kendali jarak jauh (wireless) nuklir Amerika Serikat (AS) dalam kopor hitam terlihat kamera TV Jepang saat Presiden AS Barack Obama ke Hiroshima Jumat lalu (27/5/2016).
"Lihat itu kopor hitam yang ditaruh di rumput dekat pengawal khusus Presiden Obama, adalah alat kontrol nuklir jarak jauh AS yang bisa mengendalikan nuklir dari mana pun di dunia oleh Presiden AS," ujar sumber Tribunnews.com saat berada di Hiroshima minggu lalu (27/5/2016).
Kopor hitam tersebut selalu bersama ajudan Obama ke mana pun dia berada.
Termasuk saat pertama kali menginjakkan kaki di Jepang 25 Mei lalu di bandara international Chubu Nagoya juga selalu dibawa dan berada di dekat Obama.
Alat itu diberi nama kode Nuclear Football untuk memerintahkan penggunaan senjata nuklir jarak jauh.
Dirancang agar presiden dapat memberi perintah ketika tidak berada di tempat komando, misalnya White House Situation Room.
Informasi lebih terperinci mengenai Nuclear Football adalah rahasia, namun beberapa sumber telah memberi gambaran mengenai tas tersebut, isinya, dan cara menggunakannya.
Nuclear Football mengandung sebuah alat komunikasi radio, berupa headphone slim, lengkap dengan mike untuk bicara terkait satu dengan headphone tersebut.
Kemudian juga kode peluncuran senjata nuklir yang hanya diketahui Presiden AS saja tercetak pada kertas kecil seukuran kartu nama dengan gambar lambang kepresidenan AS, dan benda-benda lain yang diperlukan oleh presiden AS dalam mengambil keputusan.
Juga telepon selular sangat khusus warna hitam di samping headphone tersebut.
Semuanya dibuat oleh National Security Agency, United States Strategic Command, dan United States National Security Council.
Kopernya sendiri dibuat dari logam oleh Zero Halliburton, anti peluru, diselimuti oleh jaket kulit. Beratnya sekitar 18 kg.
Dengan alat kontrol ini, Presiden AS bisa mengaktifkan dan meluncurkan peluru kendali tercanggihnya ke berbagai arah di dunia.