Jelang Referendum Uni Eropa, PM Inggris Minta Warga Tolak Brexit
Menjelang referendum Uni Eropa (UE), PM Inggris David Cameron tetap memohon pada warga Inggris agar menolak Brexit.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Menjelang referendum Uni Eropa (UE), PM Inggris David Cameron tetap memohon pada warga Inggris agar menolak Brexit.
Cameron kembali memperingatkan warganya pada Rabu (22/6/2016) akan dampak buruk dari keluarnya Inggris dari UE (Brexit).
Berbicara dengan suara serak di tengah warga di University of Birmingham, Inggris, Cameron meminta agar Inggris didukung untuk tetap tergabung di UE.
"Pikirkan terlebih dahulu lapangan pekerjaan dan perekonomian kita," ucap Cameron.
Dalam kampanyenya menolak Brexit itu, Cameron ditemani oleh dua mantan perdana menteri Inggris, Gordon Brown dan Sir John Mayor.
Turut serta pula tokoh-tokoh lintas partai yang sependapat untuk menolak Brexit.
Referendum UE akan diadakan Kamis (23/6/2016) ini, yang akan jadi penentuan terakhir apakah Inggris akan lanjut menjadi anggota UE atau tidak.
Sejauh ini, hasil survei memperlihatkan bahwa suara untuk pro UE lebih unggul, terlebih usai kematian seorang anggota parlemen Inggris, Jo Cox.
Cox, sosok yang dikenal vokal menyuarakan dukungan untuk pro-UE, meninggal dunia pada 16 Juni lalu setelah ditikam dan ditembak oleh seorang pria.
Meski kematian Cox mendongkrak perolehan suara pro UE, selisihnya tipis sekali dengan perolehan suara untuk Brexit.
Karena itu, dinilai masih sulit diprediksi apakah Inggris akan tetap menjadi anggota UE atau tidak. (Heavy/The Guardian)