Tujuh WNI Disandera, Menlu Malaysia, Filipina, Indonesia akan Rapat Darurat
Merespons penyanderaan tujuh ABK WNI, Menteri Luar Negeri Malaysia, Indonesia, dan Filipina akan menggelar rapat.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, MANILA - Merespons penyanderaan tujuh ABK WNI, Menteri Luar Negeri Malaysia, Indonesia, dan Filipina akan menggelar rapat.
Pertemuan darurat itu akan dilakukan demi mendesak upaya konkret untuk meningkatkan keamanan di kawasan Laut Sulu.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Malaysia Anifah Aman mengatakan dirinya dan Menlu RI Retno Marsudi ingin segera menemui menlu baru Filipina.
Filipina memang dalam waktu dekat ini akan membentuk kabinet barunya, mengikuti pengangkatan presiden barunya, Rodrigo Duterte, pada 30 Juni.
"Bisa saja nanti kami bertemu di Jakarta, Malaysia, atau Manila. Intinya pertemuan darurat ini harus dilakukan," katanya, Sabtu (25/6/2016).
Hal itu disampaikan Aman setelah menerima telepon dari Retno soal penyanderaan tujuh ABK WNI di Laut Sulu itu.
Jika mendapat restu dari PM Malaysia Najib Tun Razak, Aman juga berencana ingin bertemu Duterte usai diresmikan menjadi Presiden Filipina.
"Saya ingin menekankan keseriusan dalam menanggapi masalah yang melibatkan bangsa Filipina ini, yang bahkan telah menjadi masalah kompleks," imbuhnya.
Menurutnya, militer Filipina saja belum bisa menyelesaikan masalah tersebut, jadi yang akan dibicarakan adalah kerjasama antara ketiga negara.
Satu hal yang ia khawatirkan bersama Retno adalah penyanderaan oleh Abu Sayyaf yang menargetkan arus pelayaran di perairan Filipina semakin parah.
Bahkan, bisa jadi hal itu dapat mengganggu industri pariwisata di sekitar kawasan tersebut. (Inquirer/Star Online)