Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sumitomo Corporation Jepang menjual 18,2% saham proyek Batu Hijaunya yang ada di PT Newmont Nusa Tenggara (NNT), yang ada di Indonesia kepada PT Amman Mineral Internasional (AMI) tanggal 30 Juni 2016.

"Tidak ada apa-apa, jual beli ini semua sesuai perjanjian pengalihan saham dari pihak-pihak yang berwenang," ujar sumber ribunnews.com Sabtu ini (2/7/2016).

Sumitomo memiliki saham tersebut sejak 1997.

Lalu sejak peraturan baru melarang ekspor bahan mentak ke luar Indonesia per Januari 2014, cukup banyak pengaruh terhadap proyek Batu Hijau tersebut.

Namun jumlah produksi kini normal kembali.

Sementara PT Medco Energi Internasional Tbk pada Kamis lalu setuju mengakuisisi saham PT Amman Mineral Internasional (AMI), yang menguasai 82,2 persen saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT), dengan nilai transaksi 2,6 miliar dolar AS.

Penyelesaian final transaksi akuisisi AMI tersebut masih menunggu persetujuan Pemerintah Indonesia dan pemegang saham MedcoEnergi.

Akuisisi saham AMI tersebut dilakukan melalui kerja sama MedcoEnergi Group dan AP Investment dengan dukungan tiga bank BUMN yaitu Bank Mandiri, BNI, dan BRI.

Jumlah produksi tembaga per tahun di Batu Hijau sebanyak 210.000 ton dengan cadangan yang ada 597,52 juta ton.

Pemegang saham NNT selain Sumitomo Corporation 18,2% juga dimiliki oleh Newmont Mining Corporation (31,5%), PT Multi Daerah Bersaing (24%), PT Pukuafu Indah (17.8%), PT Indonesia Masbaga Investama (2,2%), Sumitomo Metal Mining (3,5%), Mitsubishi Material (1,75%) dan Furukawa Co.Ltd. (1,05%).