Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Burung Jalak Bikin Repot Warga Narita Jepang

Burung jalak atau mukudori (sturnus cineraceus) yang jumlahnya puluhan ribu beterbangan di atas kota Narita setiap sore hari menjelang maghrib.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Burung Jalak Bikin Repot Warga Narita Jepang
Tribunnews.com/Richard Susilo
Burung jalak (mukudori) yang jumlahnya puluhan ribu menyusahkan warga Narita Jepang saat ini. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Burung jalak atau mukudori (sturnus cineraceus) yang jumlahnya puluhan ribu beterbangan di atas kota Narita setiap sore hari menjelang maghrib.

Kondisi ini menyusahkan banyak warga Jepang terutama yang berada di sekitar kantor walikota Narita.

"Selain kotorannya berserakan ke mana-mana, juga sangat bau sekali karena banyak sekali bertebaran di mana-mana," papar seorang warga Narita, Katayama kepada Tribunnews.com, Minggu ini (17/7/2016).

Kelompok jalak yang sangat banyak diperkirakan puluhan ribu itu dalam satu kelompok beterbangan banyak sekali di atas langit kota Narita Jepang dekat bandara internasional Narita, membuat kesal banyak orang.

Seorang sopir taksi pun mengungkapkan, "Sedikit saja saya berhenti di persimpangan, sudah dijatuhi banyak kotoran burung tersebut, dan bau lagi," paparnya.

Tahi burung banyak yang jatuh dan mengotori baju para pejalan kaki yang kebetulan berada di bawah gerombolan burung jalak yang beterbangan di udara Narita tersebut.

Bukan hanya bau yang tidak sedap, gerombolan burung ini juga menimbulkan suara yang cukup tinggi mencapai 84dB, sangat berisik di kota Narita, membuat tidak sedikit orang yang kesal jadinya.

Berita Rekomendasi

Pihak kota pemda Narita berusaha mengusir gerombolan tersebut yang sering bertengger di pohon-pohon, dengan memukul batang utama pohon agar mereka terbang pergi. Tak lama kemudian datang kembali.

Papan rambu lalu lintas pun banyak yang jadi kotor sehingga sulit terlihat pengendara mobil akibat rambu-rambu kejatuhan tahi burung yang sangat banyak tersebut.

Perbaikan atau pembersihan lingkungan tersebut akhirnya harus dilakukan sedikitnya dua kali seminggu agar tetap bersih.

Gerombolan burung ini sudah ada menurut masyarakat Narita sejak sekitar sepuluh tahun lalu atau tahun 2006 awal dan kini jumlahnya berkembang menjadi sangat banyak sekali.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas