Menebak Masa Depan Thailand Setelah sang Raja Wafat: Krisis Politik di Depan Mata?
Thaksin yang dikudeta pada 2006, diduga memberikan uang dalam jumlah besar kepada sang pangeran.
Editor: Malvyandie Haryadi
Langkah yang diambil ini termasuk saat Dewan Penasihat menjalankan mandatnya untuk menempatkan pemimpinnya, Prem Tinlasunonda, sebagai kepala negara sementara pasca-kematian raja.
Banyak kalangan juga khawatir, jika Pangean Vajiralongkorn menguasai tahta maka sistem politik Thailand yang rapuh akan semakin tidak stabil.
Rakyat Thailand sangat wajar jika mengkhawatirkan masa depan kerajaan, apalagi militer adalah kekuatan paling berpengaruh di dalam politik negeri itu.
Selama ini, keluarga kerajaan Thailand bisa mempertahankan kekuasaan dan legitimasi dengan "mendukung" kudeta militer terhadap pemerintahan yang dipilih rakyat.
Sepanjang masa kekuasaannya, Raja Bhumibol sudah menyaksikan 17 kali kudeta militer, termasuk terhadap PM Thaksin Shinawatra pada 2006 dan PM Yingluck Shinawatra pada 2014.
Sementara itu, Serhat Unaldi, peneliti Jerman yang menulis buku tentang kerajaan Thailand berpendapat, posisi Vajiralongkorn sebagai raja di masa depan sudah dipastikan.
"Tak ada alternatif lain selain Vajiralongkorn. Berdasarkan aturan suksesi kerajaan, dia adalah pewaris tahta yang sah," kata pengarang buku Working Towards the Monarchy: The Politics of Space in Downtown Bangkok itu.(Diplomat/BBC/Business Insider)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.