Kanselir Jerman Angela Merkel Desak Larangan Penggunaan Hijab Bercadar
Angela Merkel lalu mengatakan bahwa penggunaan hijab bercadar seharusnya dilarang di Jerman, karena dianggap tidak pantas.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, BERLIN - Kanselir Jerman Angela Merkel mendesak larangan penggunaan hijab bercadar di negaranya, Selasa (6/12/2016).
Dalam pidatonya menjelang pemilihan umum kanselir terbaru Jerman, Angela Merkel menjanjikan perlindungan dan keamanan bagi rakyat Jerman.
Angela Merkel lalu mengatakan bahwa penggunaan hijab bercadar seharusnya dilarang di Jerman, karena dianggap tidak pantas.
Desakan itu berlaku untuk jenis busana seperti burqa dan niqab.
"Hijab bercadar tak pantas dikenakan di negara ini, seharusnya dilarang di manapun larangan tersebut bisa diberlakukan," kata Angela Merkel.
Pernyataannya tersebut direspons tepuk tangan riuh hadirin Konvensi Partai Persatuan Demokrat Kristen Jerman (CDU).
Atas desakan Angela Merkel itu, dirinya sukses terpilih lagi sebagai kanselir Jerman dan kembali memerintah di periode keempatnya.
Padahal, undang-undang dasar Jerman menjamin kebebasan beragama warga Jerman, meski tak disebutkan spesifik sampai ke busana keagamaan.
Desakan Angela Merkel tersebut disuarakan bersamaan dengan misinya untuk fokus menangani krisis pengungsi di negaranya.
Meski demikian, dalam pidatonya, Angela Merkel mengatakan Jerman akan tetap terus menerima pengungsi-pengungsi yang membutuhkan bantuan.
Namun di samping itu, sebenarnya pemerintahannya telah memperketat aturan imigrasinya dan mulai membatasi penerimaan imigran dari beberapa negara. (NBC News/AOL)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.