Enam Jurnalis AS Ditangkap Saat Liput Unjuk Rasa Pelantikan Trump, Terancam Penjara 10 Tahun
Enam jurnalis tersebut dikenai tuduhan "keterlibatan dalam kerusuhan atau penghasutan untuk berbuat rusuh".
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Sebanyak enam jurnalis Amerika Serikat (AS) ditangkap otoritas negara itu lantaran meliput unjuk rasa di hari pelantikan Presiden AS Donald Trump, 20 Januari lalu, di Washington AS.
Enam jurnalis tersebut dikenai tuduhan "keterl
Baca: Donald Trump Jadikan Hari Pelantikannya Sebagai Hari Pengabdian Pahlawan
ibatan dalam kerusuhan atau penghasutan untuk berbuat rusuh".
Keenam jurnalis itu termasuk jurnalis RT America dan Vocativ serta kontributor untuk The Guardian dan Washington Spectator.
Baca: Ribuan Massa Anti-Trump Rusuh di Washington, Ratusan Demonstran Ditangkap
Termasuk pula di antaranya beberapa jurnalis independen.
Dikatakan, enam jurnalis tersebut akan berhadapan dengan vonis 10 tahun hukuman bui dan denda sebesar 25 ribu dolar AS, jika terbukti bersalah.
"Padahal, saya di sana hanya sebagai seorang jurnalis yang meliput aksi protes 20 Januari 2017," kata Jack Keller, seorang jurnalis independen yang ikut ditangkap.
"Saya berharap tuduhan terhadap sejumlah jurnalis ini segera dicabut, karena memang tidak ada buktinya," ucap Jack Keller lagi.
Penangkapan enam jurnalis tersebut mendapat kritik dari dunia pers, yang mengungkapkan kekhawatiran atas kebebasan pers di masa pemerintahan Donald Trump.
Di hari pelantikan Donald Trump, 20 Januari 2017, ribuan pendemo ikut membanjiri Washington.
Mereka menyuarakan ketidaksetujuan dan protes terhadap retorika-retorika kampanye Donald Trump, yang menurut mereka sarat kebencian.
Meski kebanyakan aksi demo dilakukan secara damai, aksi anarkis tetap saja ada terjadi di beberapa titik demo.
Seperti yang terjadi di dekat halaman utara Gedung Putih, beberapa blok dari area parade pelantikan, tak lama usai Trump resmi dilantik.
Berpakaian serba hitam, para pendemo di sana terlibat kerusuhan dengan polisi dan menimbulkan kebakaran di sejumlah kios sekitar. (Inquisitr/USA Today).