Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Profil Pasukan Khusus Angkatan Udara AS yang Jarang Diketahui Publik

Tugas tim Phoenix Raven mulai dari mendeteksi ancaman hingga penangkalannya, pemeriksaan dan penilaian keamanan fasilitas untuk pesawat.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Profil Pasukan Khusus Angkatan Udara AS yang Jarang Diketahui Publik
Net
Raven 

TRIBUNNEWS.COM - Bicara teror, target yang umum disasar tak hanya rakyat sipil melainkan bisa pula fasilitas militer beserta isinya.

Paling tidak, hal itulah yang mendasari Air Mobility Command (AMC) membentuk satuan khusus bernama Phoenix Raven.

Phoenix Raven dibentuk untuk menjalankan tugas pengamanan dan penanggulangan serangan (termasuk teror) terhadap alutsistanya, terutama pesawat-pesawat angkut yang merupakan tulang punggung AMC.

Bahkan di Amerika sendiri, satuan khusus yang satu ini terbilang minim publikasi, apalagi di kalangan awam.

Selain kelahirannya memang belum terlalu lama, jumlah personelnya pun sedikit, ditambah lagi misinya yang tak biasa dan nyaris senantiasa luput dari pantauan media.

 Pasukan khusus ini adalah pasukan komando yang beranggotakan sekitar 200-an personel yang merupakan bagian dari Air Force Security Forces (AFSF) yang di-BKO-kan di bawah Air Mobility Command (AMC), sebuah komando utama di bawah AU AS (USAF).

Pengamanan terhadap aset-aset AU AS khususnya pangkalan udara dan isinya diemban oleh AFSF sejak 1942 kala AU AS masih berada di bawah AD AS.

BERITA REKOMENDASI

Nama AFSF baru dipakai sejak 1997 seiring reorganisasi besar-besaran yang dilaksanakan pada jajaran militer AS pasca berakhirnya Perang Dingin.

Dalam pelaksanaan misinya, satu tim Phoenix Raven terdiri dari dua hingga enam personel terlatih yang diintegrasikan dalam kru AMC, khususnya AMC Threat Working Group.

Tugas tim Phoenix Raven mulai dari mendeteksi ancaman hingga penangkalannya, pemeriksaan dan penilaian keamanan fasilitas untuk pesawat AMC (hanggar, apron hingga landasannya), hingga memberi masukan atau rekomendasi untuk keamanan para kru AMC lainnya.

Dengan integrasi ini, otomatis personel Phoenix Raven bertanggung jawab langsung padaaircraft commander layaknya kru darat lainnya.

Bahkan dalam misi airlift ke area berbahaya, Phoenix Raven dilibatkan dalam perencanaan prosedur dalam misi.


Sejak dari pesawat mendarat, menuju tempat parkir, kapan dan bagaimana pengamanan dalam proses bongkar muat, hingga pengaturan keamanan muatan, awak dan pesawatnya sendiri.

Phoenix Raven ditugaskan dalam semua misi AMC. Mulai dari TSM (theater support mission),contingency airlift mission, penempatan ke suatu lokasi atau deployment hingga exercise.

Halaman
12
Sumber: Angkasa
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas