Trump Larang Pengungsi Masuk AS, Dubes Rusia: Bukan Urusan Kami!
Rusia tidak ingin ikut campur mengenai kebijakan imigrasi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rusia tidak ingin ikut campur mengenai kebijakan imigrasi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Duta Besar (Dubes) Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin mengatakan kebijakan Trump yang melarang pengungsi masuk AS itu bukan urusan Rusia.
"Itu bukan urusan kami. Rusia tidak akan pernah ikut campur dalam urusan domestik negara lain," demikian kata Mikhail Galuzin, Selasa (31/1/2017), di Jakarta.
Baca: Umat Muslim di Jepang Prihatin Dengan Kebijakan Larangan Imigrasi Donald Trump
Menurut Mikhail Galuzin, kebijakan-kebijakan yang menyangkut keamanan negara adalah urusan masing-masing tiap negara.
Sebab, kebijakan-kebijakan tersebut pun ditetapkan atas pertimbangan terhadap kekhawatiran seputar keamanan negara masing-masing.
Namun, terlepas dari pembahasan kebijakan Trump, Mikhail Galuzin berpendapat tiap negara seharusnya berupaya untuk menyelesaikan masalah di negara-negara konflik.
"Sebagai seorang dubes Rusia, saya ingin mengatakan dunia seharusnya saling membantu untuk menstabilkan situasi di negara-negara konflik," ucapnya.
Terutama karena kacaunya situasi di negara-negara konflik juga diakibatkan kebijakan-kebijakan Barat, menurut Mikhail Galuzin.
Donald Trump telah menandatangani perintah eksekutif terkait pembatasan pengungsi dan imigran masuk wilayah AS.
Pembatasan dilakukan melalui larangan sementara bagi para pengungsi dan penangguhan visa bagi imigran dari sejumlah negara di Timur Tengah.
Larangan sementara untuk pengungsi dari negara manapun dikatakan akan berlaku selama beberapa bulan.
Sedangkan, untuk penangguhan visa akan berlaku untuk imigran dari sejumlah negara yang dianggap "berbahaya".
Negara-negara yang dimaksud adalah Suriah, Irak, Iran, Libya, Somalia, Sudan, dan Yaman, negara-negara yang berpopulasi mayoritas muslim.