Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Negara Ini Paling Berbahaya di Dunia Meski Tak Ada Perang

Para terdakwa semua diduga merupakan anggota kelompok kekerasan bernama Revolucionarios dari sebuah geng besar bernama Barrio 18.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Negara Ini Paling Berbahaya di Dunia Meski Tak Ada Perang
AFP
Polisi El Salvador menangkap sejumlah anggota geng jalanan yang diduga terlibat pembunuhan. 

TRIBUNNEWS.COM, SAN SALVADOR -- El Salvador, Senin (13/2/2017), memulai proses pengadilan terhadap 308 anggota geng dan mereka diadili sebagai terduga teroris.

Ratusan orang itu diduga sebagai otak atau pelaku utama kerusuhan yang menyebabkan moda transportasi darat tutup di berbagai kota dan menewaskan tujuh sopir bus pada dua tahun lalu.

El Salvador adalah salah satu negara yang paling keras dan berbahaya di luar zona perang di bumi ini dan sebagian besar karena kekerasan antargeng atau terkait dengan geng kejahatan.

Persidangan akan berlangsung sepanjang minggu ini dengan vonis dijadwalkan akan dibacakan pada Jumat (17/2/2017), seperti dilaporkan Agence France-Presse.

Jika sidang pengadilan memerintahkan beberapa atau semua dari mereka untuk dipenjara, para tedakwa akan menghadapi hukuman penjara hingga 15 tahun jika terbukti bersalah.

Para terdakwa semua diduga merupakan anggota kelompok kekerasan bernama Revolucionarios dari sebuah geng besar bernama Barrio 18.

Sebagian besar dari para terdakwa itu ditangkap pada Agustus 2015 dan telah dipenjara sejak saat itu. Jika pengadilan tidak menemukan bukti, mereka semua akan dibebaskan.

Berita Rekomendasi

Menurut jaksa, anggota geng mengancam untuk membunuh para sopir jika tidak mau melakukan aksi mogok.

Kerusuhan terjadi di lima kota dengan tujuh sopir dibunuh pada Juli 2015.

Jaksa penuntut mengatakan, para pelaku "melanggar hak konstitusional" dan berasal dari "organisasi teroris yang menyebabkan gangguan keamanan negara".

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas