Sahabat Karib Ceritakan Kisah Hidup Kim Jong Nam yang Diliputi Ketakutan
Jong Nam melarikan diri dan memilih tinggal di luar negeri dan berpindah-pindah tempat, dengan terakhir memilih tinggal di Makau.
Editor: Hasanudin Aco
Jong Nam pun tewas dalam perjalanan ke rumah sakit di Kua Lumpur. Sebelum ajalnya, ia sempat bercerita bahwa ada orang yang menyemprot wajahnya dengan sesuatu, yang membuatnya pusing dan sakit.
Hasil otopsi kemudian menunjukkan tidak ada bukti bahwa Jong Nam terkena serangan jantung atau tanda luka tusukan pada jenazahnya.
Polisi Malaysia, ketika ditanya apakah ada indikasi bahwa Jong Un telah diracuni, menjawab bahwa spesimen medis telah diteruskan ke ahli yang bisa menentukan penyebab kematian.
"Kami harus mengkonfirmasi dengan laporan laboratorium sebelum kami dapat memberikan komentar yang meyakinkan," kata petugas tersebut.
Cerita singkat Jong Nam kepada Sahakian jelas telah memberikan perspektif yang lain tentang posisi politiknya selama kekuasaan rezim adik tirinya, Jong Un.
Ketakutan akan kehilangan nyawa sebenarnya telah membuat hidupnya sangat terganggu.
“Dia takut. Hal itu bukan ketakutan biasa tapi dia paranoid. Secara politik dia adalah sosok yang penting. Dia khawatir. Tentu dia khawatir," kata Sahakian.
Jong Nam menyebut negaranya dipimpin oleh sekelompok jenderal tua yang lahir di bawah pengaruh Stalin dan menenggelamkan Korut dalam aturan terkekang dan represif.
Sahakian adalah sahabat karib Jong Nam saat mereka berusia antara 12-14 tahun.