Selundupkan Sperma Demi Rp 5 Juta tapi Kena Denda Rp 207 Juta
Tabung berisi air mani kemudian dikirimkan pihak pabean untuk pemeriksaan klinis di sebuah rumah sakit
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, BANGKOK - Seorang pria Thailand ditangkap pada Kamis lalu di pos pemeriksaan perbatasan Laos karena diduga menyelundupkan air mani manusia.
Lelaki bernama Nithinon Srithaniyanan itu membawa sebuah tangki nitrogen yang mengandung enam sperma donor pria untuk wanita di Laos.
Kepala Bea Cukai Thailand, Nimit Saeng mengatakan, penyelundup berusia 25 tahun tersebut ditahan otoritas ketika mencoba melintasi pos pemeriksaan Nong Khai di antara utara Thailand dan negara tetangganya itu.
"Selama proses penyelidikan, Nithinon mengaku dibayar pihak lain untuk membawa air mani tersebut ke sebuah klinik kesuburan wanita di ibu kota Laos, Vientiane," katanya kepada wartawan.
Nithinon menceritakan kliennya membayar 5.000 baht (sekitar Rp 5 juta) untuk setiap perjalanan yang berhasil dilakukan.
Jarak antara Nong Khai dengan Vientiane cuma 25 kilometer atau 47 menit berkendara dengan mobil.
Tabung berisi air mani kemudian dikirimkan pihak pabean untuk pemeriksaan klinis di sebuah rumah sakit di kota timur laut Thailand, Khon Kaen.
Nithinon didenda sebesar 543,000 baht (sekitar Rp 207 juta) karena cobaan menyelundupkan barang haram dari Thailand ke luar negeri sebelum tersangka dibebaskan.
Jika air ini tank itu disahkan mengandung air mani, Nithinon dapat dipenjara hingga tiga tahun karena melanggar undang-undang Thailand.
Air mani bukanlah hal baru dalam pasar dan ia turut diekspor banyak negara di seluruh dunia untuk memenuhi permintaan tinggi wanita yang hamil dari benih pria terbaik.
Setiap air mani disimpan dalam wadah dingin beku dan kebiasaannya berisi 10 juta benih yang harus segera dimasukkan ke ruang vagina wanita dalam waktu 24 jam setelah tutup botolnya dibuka untuk menjaga kualitas.
Ada pelanggan sanggup bayar mahal jika latar belakang donor sperma itu individu cerdas, tampan, gagah, aktif olahraga atau bebas penyakit.
Di Tiongkok, banyak pria yang kebanyakan mahasiswa universitas bersedia menyumbangkan air mani mereka untuk mendapatkan bayaran demi menanggung biaya pendidikan tinggi.
Banyak klinik kesuburan di Tiongkok turut menawarkan hadiah lumayan termasuk smartphone.
Sejauh ini Denmark merupakan pengeskport sperma terbesar di dunia yang produknya dijual ke lebih dari 80 negara sejak 1987.
Diperkirakan sekitar 1.000 donor sperma terdaftar di Denmark yang dibayar dengan berbagai tingkat tertentu dari serendah 15 dolar AS hingga mencapai 76 dolar AS untuk setiap botol air mani mereka.
Sperma donor wajib lulus tes tertentu sebelum ia kemudian dijual dengan harga dari semurah 45 dolar AS sampai yang paling mahal pernah cecah nilai 1,137 dolar AS.