Dikritik Soal Kata Perkosaan, Duterte 'Serang Balik' Pernyataan Chelsea Clinton
Kemarahan Duterte itu memuncak setelah perempuan itu melontarkan kritik tentang ujaran soal perkosaan yang diucapkan mantan Wali Kota Davao itu.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, MANILA - Presiden Filipina Rodrigo Duterte naik pitam.
Dia melancarkan serangan balik kepada putri Mantan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton, Chelsea.
Kemarahan Duterte itu memuncak setelah perempuan itu melontarkan kritik tentang ujaran soal perkosaan yang diucapkan mantan Wali Kota Davao itu.
Dengan bahasa kasar, Duterte mengungkit perselingkuhan ayah Chelsea saat masih menjabat sebagai Presiden AS.
Sebelumnya, pada Jumat lalu di hadapan pasukan militer Filipina, Duterte berbicara soal perkosaan.
Hal itu disampaikannya dalam salah satu bagian pidato untuk membangkitkan keyakinan para serdadu, terkait status darurat militer yang diterapkan di Filipina selatan.
"Saya bersedia dipenjara demi kalian. Jika kalian memperkosa tiga perempuan, saya akan mengatakan saya yang melakukannya," ujar Duterte.
Pernyataan Duterte itu kemudian mendapat kecaman dari banyak kalangan.
Salah satu yang mengecam adalah Chelsea.
"Sama sekali tidak lucu," ujar Chelsea lewat akun Twitter-nya.
"Duterte adalah preman pembunuh yang tak menghormati hak asasi manusia. Sangat penting ditegaskan bahwa perkosaan bukan gurauan," tambah Chelsea.
Terkait kritik itulah, pada bagian akhir pidato di hadapan pasukan Angkatan Laut dan keluarganya, Rabu (31/5/2017), Duterte memberikan serangan balik kepada Chelsea.
"Akan saya katakan kepadanya, ketika ayah Anda, Presiden Amerika Serikat, mengacaukan Lewinsky dan gadis-gadis di Gedung Putih, bagaimana perasaan Anda? Apakah Anda menampar ayahmu?"
Duterte merujuk pada skandal perselingkuhan Bill Clinton dengan pegawai magang Gedung Putih, Monica Lewinsky.