Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bagaimana Masa Depan TV Al Jazeera Pasca-Pengucilan Qatar oleh Arab?

Sejumlah analis mengatakan, salah satu tuntutan mereka bisa jadi penutupan Al Jazeera.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Bagaimana Masa Depan TV Al Jazeera Pasca-Pengucilan Qatar oleh Arab?
ISTIMEWA
Studio produksi berita Al Jazeera 

Al Jazeera belum mau memberikan komentarnya mengenai hal ini.

Al Jazeera didirikan dua dekade lalu di Doha dan berhasil menyebarkan pengaruh politik Qatar dengan menyiarkan program Bahasa Arab yang bisa disaksikan di banyak rumah di kawasan Teluk.

Jaringan ini terus berekspansi dengan meluncurkan program Bahasa Inggris yang menargetkan pasar lebih luas, termasuk Amerika Serikat.




Meski masih didanai oleh Qatar, Al Jazeera versi Inggris dan Al Jazeera Amerika dipandang memiliki editorial yang lebih independen.

Di luar semua itu, brand jurnalistik ini dengan cepat menciptakan musuh. Analis mengatakan, Al Jazeera cukup vokal melontarkan kritik pada pemerintah otoriter di kawasan.

"Al Jazeera itu sensasional, Islami, dan pan-Arab, namun Al Jazeera mampu menampilkan masalah kebijakan Doha dengan cara yang lebih beragam dari yang diketahui banyak orang. Banyak pemerintah Arab lebih menginginkan Al Jazeera menghilang begitu saja," tulis Simon Henderson, Direktur Program Kebijakan Teluk dan Energi The Washington Institute.

Jaringan Al Jazeera juga menegaskan bahwa peliputan mereka sangat adil dan tidak bias.

BERITA TERKAIT

Al Jazeera juga memiliki reputasi: pelaporan berita yang berani atas hak asasi manusia dan masyarakat yang rentan.

Namun, di kawasan di mana jaringan media kerap digunakan sebagai alat politik, Al Jazeera tidak mampu menghindari perangkap dalam pertikaian geopolitik.

Arab Saudi, menarik duta besarnya dari Doha pada 2002 setelah Al Jazeera menyiarkan pernyataan yang mengkritik keluarga kerajaan. Duta besar itu tidak kembali hingga 2007.

Al Jazeera pertama kali menarik perhatian di AS setelah menyiarkan video Osama bin Laden mengklaim serangan 9-11.

Selama Perang Iraq, pejabat pemerintahan tinggi Bush mendapatkan kritik keras dari Al Jazeera.

Pada 2003, anggota staf Al Jazeera terbunuh dan tiga karyawan lainnya terluka akibat serangan udara Amerika ke Baghdad. Pemerintah AS membantah telah menjadikan Al Jazeera sebagai target.

Pemberitaan saat terjadinya Arab Spring semakin membuat posisi editorial Al Jazeera menjadi semakin rumit.

Halaman
123
Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas