Ini 4 Hal yang Membuat Sejumlah Negara Arab Jengkel dan Putuskan Hubungan dengan Qatar
Doha dianggap sebagai pendukung kelompok Islamis garis keras yang di beberapa negara berhasil mendapatkan keunggulan politik.
Editor: Hasanudin Aco
Pendekatan ke Iran
Krisis saat ini dipicu oleh sebuah laporan yang mengutip ucapan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani yang mengkritik 'sikap bermusuhan AS' terhadap Iran.
Qatar mengatakan bahwa itu pernyataan palsu ulah dari suatu komplotan peretas 'yang tercela.'
Arab Saudi, saingan utama Republik Islam Iran, telah lama mencemaskan ambisi regional Teheran.
Saudi bahkan dalam pernyataannya menuduh Doha "mendukung kegiatan kelompok teroris yang didukung Iran di kawasan Qatif," sebuah wilayah Syiah di timur Arab Saudi. Qatar juga dituduh mendukung pemberontak Houthi di Yaman.
Doha, yang ambil bagian dalam koalisi pimpinan Saudi di Yaman, menekankan bahwa mereka "menghormati kedaulatan negara lain, tidak ikut campur dalam urusan dalam negeri mereka."
Konflik Libya
Libya jatuh dalam kekacauan sejak mantan pemimpin Muammar Gaddafi digulingkan dan dibunuh pada tahun 2011.
Orang kuat di militer Libya, Khalifa Haftar, yang didukung Mesir dan UEA, menuduh Qatar mendukung 'kelompok-kelompok teroris.'
Haftar bergabung dengan pemerintah yang berbasis di Tobruk, di timur Libya. Sementara Qatar mendukung pemerintah tandingan yang berbasis di Tripoli.
Manuver media
Dalam pernyataan hari Senin, Arab Saudi menuding Qatar 'menggunakan media untuk menghasut.'
Media Qatar menyediakan ruang bersuara bagi para anggota Ikhwanul Muslimin.
Namun, Qatar mengatakan bahwa telah terjadi "suatu kampanye hasutan berdasarkan tuduhan yang sepenuhnya merupakan rekayasa."
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.