Intelijen Rusia Sebut Kelompok Teroris Gunakan Aplikasi Telegram untuk Komunikasi
"Selama penyelidikan serangan di Saint Petersburg, FSB menerima informasi yang dapat dipercaya tentang penggunaan Telegram."
Editor: Malvyandie Haryadi
Dia malah mendorong para pengguna, termasuk pejabat tinggi Rusia untuk berkomunikasi melalui aplikasi berbasis di Amerika Serikat, seperti WhatsApp.
32 tahun sebelumnya, perusahaan itu telah menciptakan situs media sosial VKontakte yang populer di Rusia, sebelum mendirikan Telegram di AS.
Bulan April lalu, Durov dengan tegas mengatakan Telegram akan konsisten membela privasi penggunanya.
Mereka pun mengaku tidak pernah melakukan kesepakatan dengan pemerintah. Namun kini pernyataan itu pupus atas desakan otoritas di Moskwa.
Aplikasi ini adalah salah satu dari beberapa yang ditargetkan oleh otoritas Rusia terkait komunikasi internet dan media sosial.
Sebelumnya, sejak 1 Januari lalu, perusahaan internet di Rusia diharuskan menyimpan semua data pribadi pengguna di pusat data, dan wajib memberikan kepada pihak berwenang sesuai permintaan.