2 WNI Nyaris Baku Pukul Seusai Salat Idul Fitri di Swiss
"Ternyata saya yang datang sendirian, ditantang duel, sementara Leman mengajak dua temannya itu,“ kata Budi.
Editor: Malvyandie Haryadi
"Saya enggan memukulnya duluan, ngajak duel kok minta dipukul duluan. Dan juga ini Swiss, orang tak bisa main pukul,“ kata Budi.
"Lagi pula, persoalan diskusi di sosmed, tak bisa dilanjutkan melalui kekerasan secara fisik. Kalau mau bertanding, bisa yang resmi,“ kata Budi.
Penelusuran Kompas.com menunjukkan, tantangan duel Leman terhadap Budi bermula dari diskusi agama di medsos dengan seorang perempuan asal kota Zurich, empat bulan silam.
KBRI Bern, melalui salah satu diplomatnya, Sasanti Nordewati, mengaku tak tahu menahu atas kejadian ini.
"Keduanya tidak lapor, jadi kami memang tidak tahu. Tapi kalau itu terjadi, sangat disayangkan. Sebaiknya di hari raya Idul Fitri ini, kita saling memaafkan,“ kata Sasanti.
Sejak menjabat di Swiss, Sasanti mengaku heran dengan banyaknya kejadian yang melibatkab komunitas Indonesia,
"Saya sudah kontak dengan KBRI lain, yang lebih banyak warga Indonesianya. Tapi nggak kayak Swiss ini,“ kata Nordewati.
Sebanyak sekitar 2.000-an warga Indonesia tinggal di Swiss. Dan, beberapa kali terjadi insiden yang cukup memprihatinkan yang melibatkan warga Indonesia.
Antara lain kabar perkelahian dua perempuan dalam acara pengajian dan dugaan pelecehan seksual terhadap salah satu mahasiswi perhotelan.
Perkelahian di pengajian, tidak sampai diurus KBRI Bern. Namun kasus dugaan pelecehan seksual, sempat menjadi urusan KBRi Bern, meskipun kini tak berlanjut. (Krisna Diantha)
Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Usai Shalat Id, 2 Warga Indonesia di Swiss Nyaris Berkelahi
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.